Gelar Ruwatan, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Tetap Tuntut Arteria Dahlan Dipecat

3 Februari 2022, 20:03 WIB
Masyarakat Penutur Bahasa Sunda gelar Ruwatan untuk Arteria Dahlan . Aksi ini digelar di Monumen Perjuangan, Jl Dipati Ukur, Bandung, Kamis 3 Februari 2022 /Riffa Anggadhitya/KilasCimahi

KILASCIMAHI - Dua buah figura berisi foto Politisi PDIP Arteria Dahlan tampak tegak dibalik tiga nampan berisi aneka rempah dan makanan.

Di belakang foto Arteria Dahlan itu, tampak beberapa orang berpakaian hitam-hitam dan putih-putih yang khidmat bersila diatas aspal yang panas dan terik matahari yang menyengat.

Taburan bunga menghiasi sekitar area Foto Arteria Dahlan dengan hiasan sebuah spanduk berwarna merah bertuliskan "Basa Sunda Diusik Urang Sunda Ngulisik".

Tidak ada yang berbicara kecuali suara Tarawangsa, alat musik gesek khas Sunda yang mengalun mengiringi tatapan foto Arteria Dahlan dengan penuh nuansa masa lalu.

Baca Juga: Aksi Masyarakat Sunda Tak Membuat PDIP Bergeming, Hasto : Arteria Dahlan Sudah Diberi Peringatan

Mereka adalah perwakilan dari Masyarakat Penutur Bahasa Sunda yang melanjutkan aksi protes kepada anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan yanng dinilai telah melecehkan Bahasa Sunda.

Meski sudah melakukan aksi demonstrasi yang tersebar di berbagai daerah berbahasa Sunda, termasuk demonstrasi ke Gedung DPR/MPR RI, belum ada reaksi apapun atas tuntutan dari Masyarakat Penutur Bahasa Sunda yang meminta supaya Arteria Dahlan dipecat.

Oleh karena itu, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda menggelar tradisi ruwatan hari ini, Kamis 3 Februari 2022.

Ruwatan ini merupakan bagian dari protes yang dilakukan oleh masyarakat Sunda atas ucapan anggota Arteria Dahlan yang dianggap menghina Bahasa Sunda.

Baca Juga: Edy Mulyadi Ditahan Polisi, Netizen: Artheria Dahlan Menghina Sunda Bebas-bebas Aja?

Sebelumnya, Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), Andri P Kantaprawira, menjelaskan bahwa ruwatan ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya. ruwatan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Budaya Sunda itu luhur.

''Dalam ruwatan ini kami mengharapkan Arteria Dahlan, termasuk PDIP bisa kembali seperti semula, tidak lagi membuat kekacauan atau keributan,''jelas Andri kepada KilasCimahi.com.

Untuk diketahui, ruwatan ini merupakan tradisi yang ditujukan untuk membuang keburukan atau menyelamatkan sesuatu dari sebuah gangguan. Seseorang atau sesuatu yang telah diruwat diharapkan mendapat keselamatan, kesehatan, dan ketenteraman kembali.

Jadi, kata Andri, masyarakat Sunda itu terkenal dengan someah (santun,red) dan pemaaf.

''Kalau soal permintaan maaf Arteria Dahlan, kami sudah maafkan. Tapi, untuk tuntutan kami tidak berubah, kami meminta supaya Arteria Dahlan di pecat atau di PAW (Pergantian Antar Waktu,red),''tegas dia.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Dipastikan Menang Pilgub Jabar Jika Ridwan Kamil Tidak Mencalonkan Kembali

Meski tetap pada tuntutan awal, tambah Andri, masyarakat Sunda tetap berharap supaya karakter Arteria Dahlan yang suka membuat kekacauan selama ini bisa diubah.

''Makanya kami menggelar ruwatan ini,''jelas Andri.

Selain melakukan ruwatan untuk Arteria Dahlan, Andri menambahkan, tradisi ini juga ditujukan bagi PDIP. Masyarakat Sunda berharap, PDIP pun bisa kembali menjadi partai yang menghormati budaya nusantara, khususnya budaya Sunda.

Sementara itu, diantara prosesi ruwatan ini, perwakilan dari Masyarakat Penutur Bahasa Sunda, Asep B Kurnia melakukan orasi diatas mobil dengan menggunakan pengeras suara.

Menurut Asep, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda (MPBS) tetap pada tuntutan supaya Arteria Dahlan dipecat sebagai Anggota DPR RI maupun kader PDIP.

Baca Juga: Gara-gara IKN, Masyarakat Sunda Minta Pemerintah Beri Otonomi Khusus untuk Wilayah Sunda Raya

MPBS, kata dia, juga menuntut Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI melakukan Pemeriksaan Etik kepada Saudara Arteria Dahlan S.T., S.H., M.H., anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi PDIP, dengan Nomor Anggota 216, dari Daerah Pemilihan Jawa
Timur VI yang di indikasi telah melakukan pelanggaran
berat sebagaimana amanat Peraturan DPR RI Nomor 1 tahun 2015 tentang Kode Etik pasal 20 ayat (4).

Lalu, MPBS juga menuntut Kepada pimpinan DPP PDIP untuk melakukan Penggantian Antar Waktu Saudara Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H., anggota DPR RI Komisi III

''Walupun Saudara Arteria Dahlan telah meminta maaf pada Kamis, 20 Januari 2022 yang disiarkan media, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda sebagai masyarakat Indonesia yang berbudaya timur, menerima dengan tulus. Namun untuk menjaga ketuhuna NKRI dan masa depan PDIP, terutama di Jawa Barat, kami tetap pada pendirian, meminta DPP PDIP mengganti Saudara Arteria Dahlan,''tegas Aa Maung, demikian panggilan Asep B Kurnia.

Aa Maung juga menyuarakan kepada semua masyarakat Sunda untuk mempertimbangkan kembali memilih anggota DPR-RI perwakilan Jawa Barat yang tidak berani menyuarakan suara masyarakat Sunda.

''Kalian itu dipilih oleh masyarakat Sunda. Tapi, tidak ada suara sedikitpun untu mengembalikan harga diri Sunda,''tegas Aa Maung yang disambut teriakan ''jangan dipilih lagi''.

Hal ini, kata Aa Maung, juga berlaku untuk para anggota DPD RI yang jelas-jelas merupakan perwakilan dari daerah Jawa Barat.

''Dari empat anggota DPD RI yang benar-benar mendukung perjuangan masyarakat Sunda hanya satu orang. Tiga lainnya kemana? Jangan dipilih lagi,''tegas Aa Maung.

Di akhir orasinya, Aa Maung menegaskan bahwa MPBS
akan terus melakukan perlawanan hukum, sosial dan politik jika tuntutan untuk memecat Arteria Dahlan tidak dipenuhi.

 

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler