Network
KILASCIMAHI - Meski kontestasi pemilihan Gubernur Jawa Barat masih dua tahun lagi, ternyata suhu politik sudah menghangat.
Hal ini didasari dengan survei yang dilakukan Indonesian Politics Research and Consulting pada 16-25 Desember 2021. Survei dilakukan terhadap warga berusia diatas 17 tahun yang berada di 18 kabupaten dan 9 kota di Jabar.
Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling. Margin of error rata-rata sebesar ± 2,87 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan mengatakan, dalam simulasi terbuka calon gubernur, apabila Pilgub dilaksanakan saat ini, Ridwan Kamil berada pada peringkat pertama dengan 16,3 persen. Selanjutnya ada nama mantan Bupati Purwakarta yang saat ini anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, dengan 6,9 persen.
Baca Juga: Restorative Justice Ala Dedi Mulyadi: Warga Mencuri karena Lapar Tidak Boleh Diproses Secara Hukum
“Untuk tingkat elektabilitas calon-calon di luar Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi masih di bawah 2 persen,” ujar Firman, dalam acara Kontestasi Politik 2024: Calon Presiden, Calon Gubernur dan Partai Politik Pilihan Warga Jawa Barat, di Amaroosa Hotel di Jalan Aceh, Kota Bandung belum lama ini.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi mengemukakan pandangannya tentang Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar ke depan.
Muradi mengatakan Dedi Mulyadi mempunyai peluang besar untuk terpilih di Pilgub Jabar. Namun, catatannya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil tak mencalonkan dirinya lagi.
Muradi mengemukakan ini, setelah menilai survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) yang mana menyebutkan potensi keterpilihan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar ada setelah Ridwan Kamil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Harus Putuskan Masuk Parpol di Pertengahan Tahun 2022, Jika Tidak Maka Gradenya Turun
