Hal ini tentunya sangat menyedihkan dan sangat tidak adil. Pasalnya, kuota dari jalur KETM yang seharusnya diperoleh CPD dari keluarga miskin malah digunakan oleh CPD dari keluarga mampu yang memanipulasi data kemiskinan ekstrim.
''Saya berharap, Pj Gubernur dan Plh Kadisdik bisa melakukan tindakan serupa seperti saat memerintahkan sekolah untuk melakukan verifikasi lapangan terhadap CPD jalur KETM ekstrim,''tegas Aa Maung.
Itulah modus baru rekayasa KETM ekstrim dalam pendaftaran PPDB Jabar 2024 jalur afirmasi yang kembali terbongkar.***