Begini Petuah Abah Landung Kepada Guru Gembul: Tong Disakompet Daunkeun

- 25 Juni 2023, 16:38 WIB
Abah Landung (paling kiri,red) berfoto bersama Profesor Cecep Darmawan, Guru Gembul, Aa Maung dan Andri Kantaprawira
Abah Landung (paling kiri,red) berfoto bersama Profesor Cecep Darmawan, Guru Gembul, Aa Maung dan Andri Kantaprawira /Riffa Anggadhitya/

KILACIMAHI - Polemik mengenai ujaran seorang Youtuber bernama Guru Gembul terkait guru di Indonesia tidak memiliki kompetensi hingga wajar dibayar murah menarik perhatian seorang tokoh pendidikan di Indonesia, Abah Landung.

 

Abah Landung merupakan seorang guru senior yang telah mengajar sejak tahun 1995. Kini, Abah Landung sudah berusia hampir mendekati 100 tahun.

Dengan mengenakan iket kepala, Abah Landung sengaja hadir dalam acara Diskusi Terbuka Pendidikan 'Menyoal Kompetensi Guru di Indonesia ' bersama Guru Gembul yang diselenggarakan di Sekretariat IKA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Sabtu 24 Juni 2023 sore.

Sebelum Abah Landung berbicara, beberapa tokoh pendidikan yaitu Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar, Asep B Kurnia atau Aa Maung, Iwan Hermawan (Forum Aksi Guru Indonesia), Akhyad (Pemerhati Pendidikan) dan Rizky Safari Rahmat (Forum Guru Bersertifikasi Sekolah Negeri) mengemukakan pendapat dan alasan melayangkan somasi kepada Guru Gembul.

Baca Juga: Guru Gembul Dinasehati Pakar Hukum dan Pendidikan, Prof Cecep: Harus Hati-Hati, Ini Era Post Truth

Usai seluruh tokoh pendidikan itu mengemukakan pandangannya, Guru Gembul pun memberikan klarifikasi dan alasan terkait ujaran guru di Indonesia dibayar murah karena tidak memiliki kompetensi.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Sekjen IKA UPI, Najib Hendra hingga Magrib itu seluruh pihak akhirnya bersepakatan bahwa semua polemik mengenai ujaran guru di Indonesia tidak memiliki kompetensi ini merupakan kesalahpahaman. Seluruh pihak sepakat bahwa tidak semua guru di Indonesia tidak kompeten.

Sebelum diskusi ini ditutup, Abah Landung pun diberikan waktu untuk memberikan pandangan terkait polemik yang viral di media sosial ini.

Dengan suara yang lirih, Abah Landung bercerita bahwa dirinya merupakan seorang guru yang telah 'mengajar' sejak jaman penjajahan Belanda.

''Karena cita-cita saya ingin mengajar, setelah saya bisa membaca, saya rutin mengajari teman yang buta huruf,''ujar pria kelahiran Bandung, 11 Juli 1926.

Hal ini dikarenakan banyak temannya yang pejabat, atau tentara yang belum bisa membaca meski sudah pandai dalam berhitung. Mulai 1945, Abah Landung sudah disebut sebagai guru meski belum punya sertifikasi. Baru pada 1955, Abah Landung diusulkan menjadi guru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan usai bertemu Bung Karno.

Usai menjadi guru, Abah Landung mengajar ke Cisimeut di wilayah Banten. Lalu, ia pun dikirim untuk mengajar ke Kalimantan, Malaysia hingga Brunei Darussalam.

''Orang di sana itu tidak tahu kalau saya tidak memiliki kompetensi. Mereka hanya tahu kalau guru dari Indonesia itu hebat,''ujar dia.

Oleh karena itu, Guru Landung merasa sedih saat membaca berita mengenai seorang Guru Gembul mengatakan guru di Indonesia tidak memiliki kompetensi karenanya wajar jika dibayar murah.

Guru Landung mengakui bahwa dirinya pernah merasakan mengenai gaji yang sangat kecil diberikan kepada guru. Bahkan, saking kecilnya, dari 1945 sampai 1955, tidak ada orang Bandung yang mau menikah dengan guru.

Baca Juga: Didepan Aa Maung Dan Tokoh Pendidikan, Guru Gembul Akui Tak Semua Guru Di Indonesia Tidak Memiliki Kompetensi

Meski demikian, Guru Landung meminta kepada Guru Gembul untuk tetap menghormati guru.

''Yang dikatakan Guru Gembul itu baik, tapi jangan disakompet daunkeun (disamaratakan,red). Guru itu harus dihormati sepanjang masa. Kalau tidak ada guru, tidak ada kita sekarang. Hari ini ada yang jadi menteri, anggota dewan, gubernur, itu karena guru,''pungkas dia.

Sementara itu, diskusi yang berlangsung cukup hangat itu berakhir dengan pengakuan Guru Gembul bahwa memang tidak semua guru di Indonesia itu tidak memiliki kompetensi.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x