Polusi Udara Jakarta Semakin Parah, Pemerintah Bakal Godok Kembali Pemberlakuan WFH

- 15 Agustus 2023, 17:02 WIB
Polusi udara Jakarta semakin parah, Pemerintah bakal godok kembali pemberlakuan WFH
Polusi udara Jakarta semakin parah, Pemerintah bakal godok kembali pemberlakuan WFH /ilustrasi WFH/StartupStockPhotos/pixabay

KILASCIMAHI – Polusi udara Jakarta dan sekitarnya mendapat perhatian khusus selama sepekan terakhir. Kemarau panjang, pembuangan emisi transportasi, dan aktivitas industrsi, diduga menjadi penyebab memburuknya kualitas udara di wilayah Jakarta.

Peningkatan polusi udara tersebut memicu dampak yang serius terhadap kesehatan penduduk. Kabut asap yang pekat ditambah debu jalanan menjadi pemandangan sehari-hari warga Jakarta dan sekitarnya. Bahkan indeks kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat.

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka Senin, 14 Agustus 2023 untuk membahas situasi terkini polusi di Jakarta dan sekitarnya, juga mencarikan solusi yang diambil untuk peningkatan kualitas udara Kawasan Jabodetabek. Rapat ini melibatkan sejumlah Menteri dan lembaga terkait.

Baca Juga: Langit Jakarta Polusi, Jokowi Sebut Karena 3 Faktor Ini, Salah Satunya Kemarau Panjang

Untuk meningkatkan kualitas udara, Jokowi menekankan beberapa catatan penting kepada kementerian dan lembaga terkait. Jokowi menyampaikan bahwa dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi untuk masalah polusi udara yang terjadi saat ini.

Menurut Jokowi, di antara faktor pemicu polusi Jakarta dalah kemarau panjang yang selama tiga bulan terakhir. Untuk mengantisipasinya, Ia meminta lembaga terkait mengambil langkah jangka pendek seperti rekayasa cuaca.

“Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek,” Ucap Jokowi.

Jokowi juga menekankan perlunya berani mendorong perusahaan di Jabodetabek agar menerapkan kembali Work From Home (WFH) dan Hybrid Working.

“Dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan Hybrid Working, Work From Office, Work From Home, dan mungkin gak tahu nanti dari hasil kesepakatan rapat terbatas ini,” tuturnya.

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x