Network
KILASCIMAHI- Presiden Joko Widodo resmi melantik 2 orang wartawan senior untuk mengisi pos menteri dan wakil menteri pada reshuffle Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Senin (17/7).
Kedua wartawan senior tersebut adalah Budie Arie Setiadi yang ditunjuk Jokowi untuk mengisi jabatan Menkominfo, dan Nezar Patria sebagai Wamenkominfo.
Kini keduanya resmi masuk ke dalam jajaran Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Jokowi tersebut sebagai menteri dan wakil menteri yang memiliki latar belakang wartawan.
Untuk diketahi, jauh sebelum ditunjuk Jokowi untuk menjadi menteri dan wakil menteri Budi Arie dan Nezar Patria pernah berkarir sebagai wartawan di sejumlah media nasional.
Budie Arie, pria kelahiran 20 April 1969 tersebut pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) dan lulus pada tahun 1996.
Di bidang jurnalistik, ia pernah menjadi pemimpin redaksi majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa, dari tahun 1993 hingga 1994. Saat reformasi bergejolak 1998, ia menginisiasi dan mendirikan surat kabar yang kritis, "BERGERAK" pada tahun 1998.
Baca Juga: Kisruh PPDB Jabar 2023: Mencurangi Sistem, Mengajarkan Korupsi Kepada Anak
Bersama wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjunya bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.
Selain Budi Arie, Presiden Jokowi juga melantik mantan wartawan Tempo yang juga aktivis 1998 Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika. Pria kelahiran Sigli, Aceh, 5 Oktober 1970 tersebut pernah berkiprah sebagai jurnalis, dengan rekam jejak di sejumlah media, baik cetak maupun online.
