Seperti diketahui, gempa melanda Cianjur pada Senin 21 November 2022 sekitar pukul 13.21 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,6 itu meluluhlantakkan puluhan ribu rumah di 12 kecamatan di Cianjur.
Tak hanya itu, dari data sementara, sebanyak 268 orang meninggal akibat terkena reruntuhan rumah atau bangunan yang ambruk akibat gempa.
Daerah yang paling terdampak akibat gempa ini adalah wilayah Kecamatan Cugenang. Kini, di Cugenang, terjadi banjir bandang.
''Semoga banjir siang ini di Gasol Cugenang tidak menambah kerusakan,''tambah @akun andreli_48.
Selain memposting video yang memperlihatkan air bah mengalir dengan deras di kawasan penduduk di Cugenang, terdengar pula suara beberapa orang di dalam video tersebut.
''Banjir banjir...Gempa, Allahu Akbar,''ujar suara di video tersebut.
Belum lama ini, BMKG telah merilis peringatan akan bahayanya banjir bandang dan longsor di kawasan Cianjur pasca terjadinya gempa bumi.
Di laman resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG meminta masyarakat untuk mewaspasai longsor dan banjir bandang.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, peringatan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.