Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Pada 10 November 2022, Ini Profil KH Ahmad Sanusi, Pendiri PUI

- 5 November 2022, 18:12 WIB
Meraih gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2022, ini profil KH Ahmad Sanusi
Meraih gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2022, ini profil KH Ahmad Sanusi /

Selama di penjara dan dibuang, Ahmad Sanusi menjadi seorang penulis yang produktif. Tidak kurang dari 126 judul kitab yang ia tulis dari berbagai disiplin keilmuan.

Pada 1939, keluar Keputusan Gubernur Jenderal Nomor 3 tanggal 20 Februari 1939 yang ditandatangani oleh A.W.L. Tjarda. Isinya menyatakan mengakhiri masa tahanan kota Ahmad Sanusi.

Meski berstatus sebagai ulama, Ahmad Sanusi sangat aktif dalam berbagai lembaga dan kegiatan baik sebagai pendiri dan pelaku maupun sebagai pelaksana, di antaranya menjadi anggota BPUPKI, pengurus Jawa Hokokai (kebangkitan Jawa), pengurus Majelis Syuro’ Muslimin Indonesia (Masyumi), anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), anggota Dewan Penasehat Daerah Bogor (Giin Bogor Shu Sangi Kai), Wakil Residen Bogor (Fuku Syucokan).

Di wilayah Karesidenan Bogor (Bogor Syu), Ahmad Sanusi membidani lahirnya Tentara Pembela Tanah Air (PETA), Badan Keamanan Rakyat (BKR), Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID).

Ahmad Sanusi juga menjadi instruktur pada pelatihan ulama yang diselenggarakan oleh pemerintah militer Jepang sertapendiri Gabungan Usaha-usaha Perbaikan Pendidikan Islam (GUPPI).

Baca Juga: Amalan Sholawat Rabiul Awal yang diijazahkan Langsung oleh Habib Umar bin Hafidz

KH Ahmad Sanusi meninggal dunia pada 31 Juli 1950.

Untuk mengenang jasa-jasanya, Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya menjadi nama salah satu jalan di Kota Sukabumi, yang menghubungkan antara jalan Cigunung sampai dengan Degung, yaitu Jalan K.H.A. Sanusi.

Namanya juga diabadikan menjadi nama terminal tipe A di Jalan Jalur Lingkar Selatan yang berada di Kota Sukabumi.
Pada masa Presiden Soeharto, ia dianugerahi Bintang Maha Putra Utama pada 1996 dan Bintang Maha Putra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006.

Biodata:

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah