KILASCIMAHI - Tragedi Kanjuruhan Malang, masih menjadi pembicaraan panas di dunia sepakbola.
Usai tragedi Kanjuruhan, yang memakan ratusan korban, muncul berbagai macam statement.
Tragedi Kanjuruhan ini sendiri, sudah ditetapkan sebagai sejarah terkelam dunia olahraga.
Benarkah tragedi Kanjuruhan sudah merupakan kuburan massal?
Baca Juga: Kasih Komen 'Blunder' Tentang Tragedi Kanjuruhan, Akun Twitter Polsek Srandakan Dirujak Netizen
Paska pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dikabarkan korban jiwa yang meregang nyawa sesak nafas, akibat gas air mata.
Polisi yang bertugas berjaga dikabarkan terlalu masif menembakkan gas air mata, saat para suporter Arema FC turun lapangan.
Sedangkan suporter Persebaya Surabaya melakukan nobar dibeberapa titik.
Irjen Niko Afinta membuka suara atas musibah yang menimpa dunia olah raga ini.
Beliau menjelaskan bahwa saat proses pertandingan, tidak ada permasalahan, semua berjalan sebagaimana mestinya.