Tetap Tidak Mau Minta Maaf, Arteria Dahlan Bersikukuh Ingin Bersihkan Kejaksaan dari Sunda Empire

19 Januari 2022, 16:12 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan /akun facebook Arteria Dahlan

KILASCIMAHI - Banyaknya kecaman dan tuntutan supaya meminta maaf kepada masyarakat Sunda ditanggapi santai oleh anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan.

Politisi PDI Perjuangan ini keukeuh bahwa apa yang dilakukannya murni untuk membersihkan Kejaksaan dari Sunda Empire.

''Saya bisa membuktikan yang saya katakan itu tidak ada maksud untuk mendiskreditkan, ini bagian dari komitmen kami, DPR, Komisi III, bersama dengan teman-teman di kejaksaan, ingin meyakinkan tidak ada Sunda Empire di kejaksaan," katanya kepada wartawan, Rabu 19 Januari 2022.

Baca Juga: Turuti Ghozali, Ada 6 Foto Koruptor Koruptor Dijual di NFT, Paling Mahal Harganya Capai Puluhan Juta

Sebagaimana dalam berita sebelumnya, Politisi dari PDI Perjuangan ini justru menegaskan bahwa pernyataannya yang meminta Jaksa Agung untuk memecat Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat terbatas dengan Komisi III merupakan bagian dari upaya membantu memperbaiki kejaksaan agung.

Pasalnya, kajati itu harus merupakan orang yang berkualitas, bukan karena kedekatan sambil menyinggung Sunda Empire.

"Pertama, saya minta untuk bisa memahami suasana rapat, ya. Kalau rapat Komisi III dengan kejaksaan sudah tahulah bagaimana isu di luar sana mengatakan ada Sunda Empire. Saya berusaha membantu institusi kejaksaan dan Jaksa Agung bahwa tidak ada Sunda Empire, bahwa sekalipun ada orang bersuku Sunda menduduki jabatan strategis, itu karena mereka punya kompetensi, kapasitas, dan kualitas, bukan yang lain," kata Arteria kepada wartawan, Selasa 18 Januari 2022.

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Tersinggung Penggunaan Bahasa Sunda dalam Rapat Dipermasalahkan Arteria Dahlan

Lebih lanjut, Arteria mengaku hanya menyampaikan kegusarannya terkait adanya satu hingga dua jaksa yang justru berusaha menunjukkan kedekatannya dengan cara-cara berbahasa Sunda. Dia minta agar video dirinya dalam rapat terbatas III DPR bersama Jaksa Agung dicermati secara utuh.

"Makanya, saya akan marah betul di saat kita meyakinkan publik tidak ada Sunda Empire, tiba-tiba masih ada satu, dua jaksa yang, bukannya cari muka, tapi berusaha mempertontonkan kedekatannya dengan cara-cara seperti itu. Saya minta juga dicermati betullah, apalagi 15 menit materi muatan saya, saya yakin pastinya banyak yang nggak suka, jadi dilihat semua video pernyataan itu dilihat," ujarnya.

Baca Juga: Pegawai Honorer di Instansi Pemerintah Siap-siap 2023 Diberhentikan

Terkait permintaan maaf yang dilontarkan berbagai elemen masyarakat Sunda, Arteria menyebut ada mekanisme lapor Mahkamah Kehormatan Dewan bagi yang tidak senang atas pernyataannya.

"Kalau saya salah kan jelas mekanismenya ada MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silakan saja (laporkan)," kata Arteria kepada wartawan.

Arteria menekankan dirinya tidak bermaksud mendiskreditkan masyarakat Sunda berkaitan dengan pernyataannya. Dia menyebut pernyataannya itu disampaikan agar tidak ada kelompok Sunda Empire di lingkungan internal Kejaksaan Agung.

Baca Juga: Tanggapi Pelaporan ke KPK terkait Dugaan Pencucian Uang, Gibran: Uangnya Masuk ke Perusahaan bukan ke Kantong

"Tapi izinkan saya juga menyatakan yang demikian, repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba (didesak minta maaf) seperti ini. Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya.

 

 

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler