Network
KILASCIMAHI - Brazil nuts atau kacang brazil diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya sebagai obat kolesterol alami.
dr. Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa kacang brazil ini ternyata memiliki kandungan yang mampu menurunkan kolesterol tinggi atau obat kolesterol alami.
dr. Zaidul Akbar menyebutkan sebuah penelitian oleh seorang dokter di Amerika terhadap kacang brazil ini yang ternyata mampu menurunkan kolesterol dengan cepat secara alami.
Berikut kilascimahi.com sajikan tentang manfaat kacang brazil sebagai obat kolesterol alami yang direkomendasikan dr. Zaidul Akbar.
Bagi masyarakat Indonesia, kacang brazil mungkin belum sepopuler kacang-kacangan lainnya seperti kacang almond, kacang mete, atau kacang tanah.
Baca Juga: Bolehkah Pasien penderita Kolesterol Tinggi mengonsumsi Telur?
Padahal, kacang ini juga memiliki manfaat yang tak kalah penting. Apa saja manfaatnya bagi tubuh? Simak informasinya lengkapnya di bawah ini
Berdasarkan penelitian, dengan mengkonsumsi kacang ini 20-50 gram setiap hari dapat menurunkan kadar lemak LDL alias kolesterol ‘jahat’ dan sebaliknya, meningkatkan kadar lemak HDL alias kolesterol ‘baik’.
Seperti diketahui, kolesterol ‘jahat’ adalah salah satu pemicu utama munculnya penyakit jantung dan stroke.
Kacang brazil diketahui mengandung banyak lemak tak jenuh, antioksidan, serta selenium yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Pada studi lainnya, konsumsi 15-25 gram kacang brazil diketahui dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Baca Juga: Ini Dia 5 Buah-buahan Penurun Kolesterol Tinggi. Sudahkah Kamu Konsumsi Setiap Hari??
Kadar kolesterol dalam tubuh dan fungsi pembuluh darah adalah faktor penting dalam memelihara kesehatan jantung. Dengan menjaga keduanya tetap normal, Anda dapat mengurangi risiko penyakit pada jantung dan peredaran darah.
Adapun untuk memperoleh kacang brazil sekarang sudah banyak dijual di toko-toko online dengan harga terjangkau.
Demikian ulasan kilascimahi.com tentang kacang brazil sebagai obat kolesterol alami yang direkomendasikan dr. Zaidul Akbar.
