Jelang Puasa Ramadhan, Urang Sunda Lakukan Tradisi Munggahan Untuk Eratkan Silaturrahmi

- 4 Maret 2024, 14:17 WIB
Ilustrasi - Warga makan bersama saat tradisi Munggahan.
Ilustrasi - Warga makan bersama saat tradisi Munggahan. /Antara/Muhammad Bagus Khoirunas/

KILASCIMAHI - Munggahan merupakan sebuah tradisi turun temurun yang dilaksanakan umat muslim di Indonesia khususnya urang Sunda menjelang puasa Ramadhan. 

Tradisi Munggahan dimanfaatkan masyarakat Sunda sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, ataupun tetangga dengan cara menggelar makan bersama guna mempererat rasa persaudaraan.

Bahkan bagi masyarakat yang memegang teguh prinsip primordial, tradisi Munggahan ini juga dimanfaatkan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih dan gotong royong di lingkungan Desa.

Selain itu juga, masyarakat pun juga memanfaatkan momen ini untuk melakukan ziarah kubur ke makam-makam para wali atau tokoh-tokoh penting agama Islam, makan orang tua, keluarga atau bahkan kerabat.

Baca Juga: Apa Itu Munggahan ? Simak Penjelasan Berikut Ini !

Lantas, apa arti dari 'Munggahan' yang sebenarnya ? Berikut penjelasannya !

Arti Munggahan

Dilansir dari Buku "Sunda Pola Rasionalitas Budaya" (Keliru, 2015 : Halaman 324-328), Prof Jakob Sumardjo menyatakan bahwa Munggahan yang dilakukan sebelum puasa Ramadhan dan menjelang akhir puasa Ramadhan sebenarnya memiliki arti bahasa yang sama, yakni naik. Arti naik ini sendiri berkaitan erat dengan arah di zaman nenek moyang Indonesia.

Tradisi Munggahan sendiri dilakukan menjelang bulan puasa bulan Ramadhan sebagai bentuk perwujudan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat religius yang tinggi sejak zaman nenek moyang terdahulu.

Halaman:

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x