Benarkah Merayakan Maulid Nabi 2023 Ini Bid'ah? Ini Penjelasan Buya Yahya

- 27 September 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi peringatan Maulid Nabi 2023
Ilustrasi peringatan Maulid Nabi 2023 /tangkap layar

KILASCIMAHI - Perayaan Maulid Nabi 2023 dalam waktu dekat akan segera dimulai.

 

Pelaksanaan perayaan Maulid Nabi 2023 ini merupakan bagian dari kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW.

Maulid Nabi merupakan salah satu momen untuk meningkatkan kecintaan kita melalui peristiwa kelahiran Muhammad SAW.

Tapi menjelang perayaan Maulid Nabi 2023, masih ada yang mempertanyakan mengenai hukum merayakan Maulid Nabi.

Baca Juga: Inilah Bacaan Doa Maulid Nabi 2023, Menambah Kecintaan Kita Pada Rasulullah SAW

Bahkan, masih ada yang menyebut bahwa merayakan Maulid Nabi merupakan perbuatan yang bid'ah.

Sebagai umat Islam tentu sudah tidak asing dengan perayaan Maulid Nabi. Perayaan ini dilakukan sekali dalam setahun, di setiap bulan Rabiul Awal.

Dalam perayaan kelahiran manusia terbaik ini, banyak cara yang dilakukan. Ada yang dengan mengundang kerabat, untuk silaturahmi. Sebagian lagi, dengan makan bersama di masjid-masjid, dengan mengundang anak yatim-piatu.

Sebagian lagi, dengan perayaan-perayaan, yang dibaluti dengan budaya setempat. Mengingat kita berada di Indonesia, yang sangat kaya akan budaya dan tradisi.

Namun, ada juga sebagian golongan yang membid'ahkan perayaan yang agung ini. Dalil yang digaungkan, adalah nabi dan sahabat tidak merayakannya.

Lalu bagaimana hukumnya merayakan Maulid Nabi? Buya Yahya pun menyikapi salah satu pertanyaan jamaah, mengenai golongan yang membid'ahkan Maulid Nabi.

Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, ulama dengan pembawaan tenang ini, menjawab tenang pertanyaan salah satu jama'ahnya, yang bertanya seputar Maulid Nabi.

"Maulid nabi itu, artinya bergembira dengan nabi. Merayakan maulid nabi sama dengan mengagungkan Nabi. Karena kita memang perlu bergembira dan mengagungkan nabi kita," jawabnya Buya Yahya sebagai pembuka.

Buya Yahya menjelaskan bahwa setiap hari kita ini mengangungkan Nabi.

Bahkan, Buya Yahya menilai kalau mampu setiap hari itu merupakan maulid, setiap hari potong ayam, bagi uang, untuk mengagungkan Nabi, juga diperbolehkan, jika mampu.

"Jika ada yang mengatakan maulid nabi sebagai bid'ah, maka mereka belum tahu, itu saja, jangan didebat. Mereka hanya belum tahu," imbuhnya.

Menurut Buya Yahya, mereka yang membid'ahkan Maulid Nabi, hanya salah paham. Jika dalam perayaan maulid nabi ada yang keliru, maka sebaiknya caranya yang dirubah, bukan perayaannya.

''Jika dalam perayaannya, ternyata ada campur baur, maka laki-laki dan perempuannya yang dipisah, biar tidak campur baur,''jelas dia.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Maula Ya Sholli Wa Salim Jelang Maulid Nabi

Dalam video tersebut, Buya Yahya juga menjelaskan, saat perayaan maulid, dibarengi dengan pembacaan shirah.

''Menyebutkan sejarah Nabi, agar kita semakin cinta kepadanya. Lebih-lebih saat merayakan hari kelahirannya,''pungkas dia.

Demikian hukum mengenai merayakan Maulid Nabi 2023, simak penjelasan Buya Yahya.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x