Network
KILASCIMAHI - Apakah sama mandi sunnah dengan mandi wajib? Berikut penjelasannya menurut ulama!
Mandi sunnah adalah salah satu mandi yang dianjurkan untuk dilakukan jelang sholat Ied di hari raya Idul Fitri meskipun tidak pernah melakukan hubungan intim ataupun telah keluar mani.
Mandi sunnah inipun dianjurkan untuk dilakukan jelang hari raya Idul Fitri ataupun Idul Adha berbeda halnya, dengan mandi wajib yang harus dilakukan setiap saat ketika telah melakukan hubungan intim, haid, nifas, ataupun keluar mani.
Lantas, bagaimana perbedaan antara mandi sunnah dengan mandi wajib? Simak ulasan berikut selengkapnya menurut ulama!
Baca Juga: Berikut Bacaan Niat Mandi Sunnah Jelang Sholat Ied Di Hari Raya Idul Fitri 2023 Secara Lengkap
Dikutip dari kilascimahi.com seperti yang dilansir dari laman NU Online, berikut ini bacaan niat mandi sunnah sebelum sholat Ied.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 437) sebagai berikut:
والاغتسال في صبيحة يومه
Artinya, “Mandi pagi di hari itu (Hari Id).”
Yang dimaksud mandi di sini bukan mandi biasa, tetapi mandi di pagi hari dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air.
Waktu pelaksanaan mandi bisa sebelum atau setelah sholat subuh di pagi hari itu sebagaimana petunjuk Imam al-Ghazali di atas.
Atau jauh sebelumnya, yakni mulai tengah malam sebagaimana penjelasan Syekh al-Baijuri dalam kitabnya Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al- Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja’ (Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiyyah, 1999) Cetakan 2, Juz I, hal. 153 sebagai barikut:
ويدخل وقت هذا الغسل بنصف الليل
Artinya, “Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam.”
Adapun bacaan niatnya sebagaimana petunjuk Syekh al-Baijuri dalam kitab tersebut sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla li ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah taála.”
Itulah perbedaan mandi sunnah dengan mandi wajib menurut ulama.***
