Diduga Terjadi Malpraktik di Rumah Sakit Intan Husada Garut, Pasien Alami Kelumpuhan Otot Wajah

- 11 April 2023, 16:27 WIB
Rumah Sakit Intan Husada Garut
Rumah Sakit Intan Husada Garut /

Karena merasa d rumah tidak ada alat yang memadai maka E langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk segera diambil tindakan. Tapi karena hari Sabtu tersebut merupakan tanggal merah, maka yang ada hanya petugas jaga dan menyarankan untuk ke spesialis THT dikarenakan alat yang tidak memadai di puskesmas tersebut.

Sepulang ke rumah dan memberitahukan kepada istri bahwa hanya ada petugas jaga saja karena penasaran istrinya pun berinisiatif memfoto posisi baterai tersebut yang posisinya masih di rongga atau saluran lubang telinga.

''Pada hari ke 3, tepatnya Senin 20 Februari 2023 saya masih normal dan sehat, meski batu baterai masih berada di telinga saya,''jelas E seperti ditirukan Cacan.

Lalu, E pun mendatangi RS Intan Husada Garut dengan menggunakan sepeda motor untuk periksa ke spesialis THT dr SD disana sekitar jam 10 pagi. Setelah dijelaskan kronologis kejadiannya, dokter SD pun berinisiatif untuk melihat posisi batu baterai dengan esdoskopi.

Bukan sekedar mengecek, ternyata dokter spesialis ini langsung mengambil tindakan untuk mengambil batu baterai akibatnya E merasakan sakit yang luar biasa hingga berteriak. Mendengar itu dokter SD langsung menghentikan tindakan dan menawarkan untuk operasi atau bius saja agar tidak merasa kesakitan dikarenakan takutnya bisa merusak organ telinga.

Akhirnya, dokter SD pun membuatkan jadwal operasi sekitar setelah magrib pada hari yang sama. E pun diarahkan untuk melakukan beberapa prosedur seperti konsultasi ke dokter dalam, rontgen dada, cek darah, menanyakan terkait biaya operasi pada bagian pendaftaran serta ada beberapa berkas yang harus diisi serta di tanda tangani dulu. Kemudian, E pulang dulu ke rumahnya.

Singkat cerita, E kembali ke RS Intan Husada dengan sepeda motor dan langsung dilakukan prosedur inpus di UGD dan akhirnya pada sore hari sekira Magrib, E menjalani operasi.
Saat dilakukan operasi, ternyata batu jam yang tadinya terlihat malah tidak ada dan masuk kedalam dan dokter SD pun mengatakan bahwa operasi tidak berhasil.

Pasca operasi ternyata timbul keluhan lain yaitu E mengalami muntah-muntah dan otot muka menjadi turun seperti struk ringan serta kedipan mata tidak normal di tambah keseimbangan yang tidak stabil.

Berdasarkan hal tersebut dokter THT ini menyarankan supaya E dirujuk ke rumah sakit Borromeus di Bandung. Saat di cek, ternyata benar otot wajah E tidak berfungsi dan ada gendang telinga yang rusak hingga harus dilakukan operasi lanjutan dengan ditambal.

Usai menjalani operasi dan batu jam itu diangkat di rumah sakit Booromeus, E merasa tidak nyaman dengan bentuk wajah yang tidak kembali pasca operasi yang dilakukan di RSIH Garut.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah