Menurut Pak Prabu, sosok hitam yang selalu mengawasi Nur merupakan Genderewo yang tidak suka karena Nur membawa jin khodam.
“awakmu sadar utowo gak, asline, awakmu gowo barang alus sing di anggap tamu nang deso iki, coro alus’e ngunu yo ndok” (kamu sadar atau tidak, sebenarnya, membawa tamu ke desa ini, cara gampangnya gitu)
“tamu sing mok gowo, iku ngunu seneng ngejak geger ambeh warga deso iki” (tamu yang kamu bawa itu, suka sekali membuat masalah di desa ini)
“masalahe, sing mok gowo iku wes di kunci nang njero Sukmo’mu, nek di jopok, awakmu isok mati” (masalahnya, barang itu sudah terikat di-
sukma kamu, bila di ambil, bisa mati)
“aku wes ngerembukno karo mbah Buyut, nek barangmu gak usah di jopok, tapi, di culno, selama awakmu masih onok nang kene, barangmu kepisah ambek awakmu”
(aku sudah berunding sama mbah Buyut, bila apa yang ada dalam diri kamu, gak usah-
diambil, tapi di lepaskan saja, selama kamu masih disini, dia tidak akan pergi jauh)
“barang nopo to mbah?” (barang seperti apa?)
Baca Juga: Ustadz Dhanu Sebut Siluman Ular Seperti Badarawuhi di KKN di Desa Penari Suka Minum Darah
Mbah Buyut mendekati Nur, sebelum, menarik ubun-ubunya, kemudian melemparkanya ke batu itu. setelah itu, Nur, tidak bisa melihat makhluk hitam itu lagi.
Demikian penjelasan mengenai adegan potong ayam ganggu proses syuting film KKN di Desa Penari.