Mantan Kapolda Jabar, Anton Charliyan : Sudah Mundur dari GMBI Karena Sudah Tidak Cocok

- 1 Februari 2022, 11:05 WIB
Mantan Kapolda Irjen Pol  Purnawirawan Anton Charliyan menyatan dirinya bukan lagi pembina GMBI
Mantan Kapolda Irjen Pol Purnawirawan Anton Charliyan menyatan dirinya bukan lagi pembina GMBI //Edi Mulyana/PrianganTimurNews

KILASCIMAHI - Mantan Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan yang akrab dipanggil Abah Anton menyatakan dirinya sudah bukan lagi bagian dari pengurus atau pembina keluarga LSM GMBI.

Nama Anton Charliyan kembali disebut-sebut usai ratusan massa GMBI melakukan aksi anarkis di depan Mapolda Jawa Barat pada Kamis, 27 Januari 2022 lalu.

Dulu, nama Anton Charliyan saat menjadi Kapolda Jabar sempat santer memiliki kedekatan khusus dengan GMBI.

Apalagi setelah terjadi kericuhan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017) lalu. Massa GMBI bersama sejumlah ormas lainnya datang mengawal pemeriksaan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab berkaitan dengan perkara penodaan Pancasila berdasarkan laporan Sukmawati Soekarnoputri. Waktu itu, turut hadir massa FPI.

Baca Juga: Ditetapkan Presiden Gusdur Tahun 2000 Setelah Cabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967, Sejarah Imlek di Indonesia

Saat itu, disebut-sebut Anton Charliyan merupakan Dewan Pembina GMBI.

"Memang sejak 2008 lalu saya sempat menjadi bagian dari keluarga besar LSM GMBI. Tetapi sejak 2018 lalu hingga kini saya sudah bukan lagi pembina atau pengurus GMBI lagi." kata Abah Anton seperti dikutip KilasCimahi.com dari PrianganTimurNews.com,Jumat 28 Januari 2022.

Alasan mundur dari LSM GMBI sejak 2018 yang lalu itu, saya kurang nyaman dan sudah tidak cocok dengan visi misi yang sudah tidak sejalan dengan hati nurani dan kepemilikannya.

Namun demikian, meski bukan sebagai pembina atau pengurus di GMBI, bagaimana pun pernah ikut membina, mendidik artinya masih menyimpan rasa simpati.

"Oleh karena itu kembalikanlah marwah LSM GMBI ke jalan yang sebenarnya sesuai dengan semboyan GMBI untuk NKRI. NKRI itu harga mati." ujar Irjen Pol (purn) Anton Charliyan.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah