Perbedaan Galungan dan Kuningan serta Tanggal Perayaannya 2024

- 29 Februari 2024, 20:32 WIB
Perbedaan Galungan dan Kuningan serta Tanggal Perayaannya 2024
Perbedaan Galungan dan Kuningan serta Tanggal Perayaannya 2024 /freepik/

KILASCIMAHI -  Hari Raya keagamaan agama Hindu selain Nyepi adalah Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan.   

Dua  perayaan Hari Raya suci keagamaan Hindu tersebut berbeda namun saling berkaitan satu sama lain.

Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan dirayakan dua kali dalam setahun pada tanggal yang berbeda untuk masing-masing perayaannya.

Apa sih  perbedaan Galungan dan Kuningan? Kapan tanggal perayaan keduanya di tahun 2024? Yuk simak penjelasan berikut seperti dilansir dari situs resmi Pemerintahan Kabupaten Buleleng, Hari Raya Galungan adalah hari raya suci keagamaan Hindu yang diperingati untuk menyatukan kekuatan rohani supaya mendapatkan pikiran dan pendirian yang tenang. Hari Raya Galungan dirayakan setiap hari Rabu pada wuku Dungulan.

Baca Juga: Rangkaian Acara Galungan Hingga Kuningan di Bali


Kata 'Galungan' diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya 'Bertarung'. Istilah Galungan disebut juga 'Dungulan' yang artinya 'Menang'. Perbedaan keduanya adalah hanya dalam penyebutan, yakni Wuku Galungan (di Jawa) dan Wuku Dungulan (di Bali), namun artinya sama yaitu wuku yang kesebelas.

Sementara Hari Raya Kuningan adalah hari raya suci keagamaan Hindu yang diperingati untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Dewa, Bhatara, dan para Pitara. Disebut juga Tumpek Kuningan, Hari Raya Kuningan dirayakan setiap hari Sabtu pada wuku Kuningan.

Kata 'Kuning' dalam kata 'Kuningan' memiliki arti 'Berwarna kuning' dan wuku yang keduabelas. Wuku adalah kalender Bali, yang mana sistem perhitungannya adalah 1 wuku sama dengan 7 hari dan 1 tahun kalender wuku terdapat 420 hari. Jarak antara Galungan dan Kuningan adalah 10 hari berdasarkan kalender Bali.

Sejarah Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan
Menurut Drs. I Gusti Agung Gede Putra, mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI, dilansir situs resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, memperkirakan sejarah Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah dirayakan umat Hindu di Indonesia sejak sebelum populer di Pulau Bali.

Sementara menurut lontar Purana Bali Dwipa, sejarah Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804. Lontar tersebut berbunyi: "Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya."

Artinya adalah "Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka." Lontar sendiri bisa disebut ibarat pustaka suci (yang disucikan) / kitab pedoman dan disimpan oleh umat Hindu.

Jadwal hari raya galungan informasi tanggal peringatan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 telah ditetapkan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, tertuang dalam SE Nomor 7 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024.

Baca Juga: Ide Jualan Jajanan Viral : Resep Cimol Dengan Kuah Pedas Yang Bikin Nagih

Berdasarkan SE tersebut, Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 diperingati masing-masing dua kali. Hari Raya Galungan diperingati pada 28 Februari 2024 dan 25 September 2024. Sementara Hari Raya Kuningan diperingati pada 9 Maret 2024 dan 5 Oktober 2024

Editor: Kamariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x