Kementan Dan Gempita Gelar Sosialisasi KUR Agro Untuk Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

- 21 Januari 2024, 20:11 WIB
Koordinator Wilayah (Korwil) Gempita Jawa Barat, Ogi SOS tengah memaparkan mengenai masa depan pemuda tani dalam acara Rembuk Pemuda Tani bersama Kementan di Kuningan
Koordinator Wilayah (Korwil) Gempita Jawa Barat, Ogi SOS tengah memaparkan mengenai masa depan pemuda tani dalam acara Rembuk Pemuda Tani bersama Kementan di Kuningan /

KILASCIMAHI - Upaya Kementrian Pertanian (Kementan) bersama Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) untuk wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan terus dilakukan.

Faktor yang bisa menjadikan swasembada pangan berkelanjutan ini adalah regenerasi petani ke Pemuda Tani yang berada di bawah naungan Gempita.

Selain menggencarkan edukasi mengenai percepatan tanam dan mekanisasi pertanian dengan alsintan modern, Kementan dan Gempita pun mengajak pemuda untuk bertani melalui kemudahan fasilitas modal.

Hal ini terungkap dalam kegiatan Kementan dan Gempita di acara Rempug Pemuda Tani dan Sosialisasi KUR AGRO yang bertempat di Aula lapang bola GOR Airlangga Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan Sabtu 20 Januari 2024.

Baca Juga: Kembalikan Kejayaan Sebagai Negeri Agraris, Mentan Amran: Pemuda Se-Indonesia, Masuk Gempita

Acara yang dihadiri oleh Dirjen Prasarana Pertanian Kementan Siswoyo SP MA, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi, Koordinator Nasional (Kornas) Gempita
Ir Yasir Kaisuku, Koordinator Wilayah (Korwil) Gempita Jawa Barat Ogi SOS,
Koordinator Daerah (Korda) Gempita Kabupaten Kuningan Tata Taufik Rahman dan beberapa kepala desa serta para pemuda tani.

Foto bersama
Foto bersama

Dengan mengambil tema “Peran pemuda Tani Dalam Mewujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia”, Gempita berharap kegiatan Rempug Tani ini menjadi salah satu sarana untuk menyatukan pikiran para pemuda untuk menjadi petani.

''Di bidang pertanian khususnya, adalah tidak adanya regenerasi untuk menjadi petani. Saat ini, petani itu masih di dominasi oleh orang tua. Ada perbandingan dari 1000 orang, yang berminat untuk menjadi petani itu hanya ada 6 orang saja,” ungkap Ketua Penyelenggara Acara sekaligus Korda Gempita Kabupaten Kuningan, Tata Taufik Rahman.

Kegiatan Rempug Tani ini, menurut Tata, merupakan upaya untuk mengubah mindset bahwa pertanian itu bukan hanya milik orang tua.

Tak hanya itu, menjadi petani pun merupakan profesi mulia yang bisa memberikan keuntungan ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, Tata mengajak petani muda bergerak untuk mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan Nasional dan menjadi lumbung pangan dunia.

“Untuk itu berbagai upaya dilakukan, untuk menumbuh kembangkan minat kawula muda untuk menjadi petani. Termasuk sosialisasi sekarang ini, mengenai adanya bantuan KUR Argo. Mudah-mudahan bisa menjadi salah satu daya tarik, sebagai langkah awal untuk mau menjadi petani,” sambung Tata.

Baca Juga: Subhanallah, Sejumlah Jamaah Umrah asal Padang Profesi Petani Bisa Menginjakan Kakinya di Tanah Suci Ini

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi, sangat mendukung kegiatan Gempita ini.

“Dalam hal ini, Dinas selalu mendukung penuh organisasi-organisasi yang fokus pada pertanian. Itu semua menjadi kekuatan besar yang harus kita berdayakan untuk menggelorakan minat petani muda,” jelas Wahyu.

 

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah