KILASCIMAHI - Benarkah fenomena Aphelion telah menyebabkan cuaca di Indonesia lebih dingin dari biasanya? Simak penjelasan BMKG.
Sat ini viral di media sosial yang menyebutkan bahwa fenomena Aphelion telah menjadi penyebab cuaca di Indonesia lebih dingin.
Dalam narasi di medsos itu disebutkan bahwa fenomena Aphelion merupakan posisi terjauh matahari dari bumi sehingga menyebabkan cuaca di Indonesia khususnya lebih dingin dari biasanya.
Benarkah kondisi cuaca lebih dingin di Indonesia ini karena terpengaruh fenomena Aphelion atau letak posisi matahari yang menjauh?
Untuk mengetahuinya, simak ulasan lengkap dari BMKG berikut ini.
Untuk diketahui, fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
Meski demikian, kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion.
Dikutip dari laman resmi BMKG, disebutkan bahwa saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi.
Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.
Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September).