Viral Pengobatan Non-medis Ida Dayak di Sosmed, Begini Tanggapan Pakar PABOI!

- 6 April 2023, 11:47 WIB
Tanggapan Pakar PABOI mengenai pengobatan non-medis Ida Dayak
Tanggapan Pakar PABOI mengenai pengobatan non-medis Ida Dayak /Innekeu Putri Pinansia /Kilas Cimahi

 

KILASCIMAHI - Viralnya pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak di sosmed yang menyita banyak perhatian dari para Masyarakat termasuk PABOI atau Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia.

Belakangan ini sosial media sedang ramai dengan adanya pengobatan cedera patah tulang yang dilakukan oleh Ida Dayak kepada para pasien.

Lantas seperti apakah tanggapan PABOI mengenai terapi yang dilakukan oleh Ida Dayak ini? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Tanggal 7 April Diperingati Sebagai Hari Apa Ya? Simak Penjelasan Berikut Ini!

Berikut ini ulasan KilasCimahi.com mengenai tanggapan PABOI atau Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia terkait terapi Ida Dayak yang viral di sosial media, dilansir dari m.antaranews.com

Menurut Ferdiansyah selalu Ketua Dewan Pakar PABOI periode 2022-2025 dalam acara Talk show yang diikuti secara daring iya memberikan tanggapan terhadap pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak.

" Saya sampaikan ilmu terus berkembang, tidak ada satupun ilmu yang bisa mengklaim ilmunya yang paling bagus. Selain itu, penyakit juga selalu ada penyakit baru", ujarnya.

Ferdiansyah, Ketua Dewan Pakar PABOI juga mengatakan bahwa kita harus mengetahui secara jelas tata dan struktur pengobatan yang dilakukannya tersebut.

“Kalau kita melakukan manipulasi dengan cara yang tidak benar, maka justru memperberat terutama yang kita takutkan adalah pembuluh darah dan syaraf,” ujar Ketua Kolegium Ortopedi dan Traumatologi periode 2019-2022 itu.

Menurut dia, apabila pasien mengalami permasalahan hanya pada bagian tulang, maka potensi peluang untuk sembuh lebih besar walaupun belum tentu posisi tulang bisa kembali seperti semula atau menjalankan fungsinya.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Lakukan 3 Sunnah Berikut Pada Bulan Suci Ramadhan

Akan tetapi jika bagian tulang yang bermasalah turut mengenai pembuluh darah, dampak terburuk yang terjadi pasien yakni harus diamputasi. Sebaliknya, jika mengenai saraf akan timbul kelumpuhan karena saraf yang berpeluang tertekan, rusak atau putus.

Ferdiansyah menambahkan bahwa monitoring dan pengkajian terapi dalam bentuk metode baru bisa membantu masyarakat terhindar dari perasaan menyesal karena sudah mengikuti terapi tersebut apabila di kemudian hari hasilnya tidak sesuai dengan harapannya atau lebih buruk.

“Jangan sampai pasien itu menyesal karena banyak pasien yang rentan, yaitu orang yang sudah putus asa penyakitnya, tidak bisa disembuhkan dengan cara standar yang ada. Jangan sampai mengorbankan pasien. Jadi, kita harus menjaga pasien tidak dikorbankan,” katanya.

Selain mempelajari ilmu baru atau menemukan dampak dari pengobatan, pengkajian, menurut dia, juga bisa membantu menemukan efikasi atau manfaat pengobatan secara efektif beserta kualitasnya untuk dipertimbangkan dalam dunia kedokteran sebagai bentuk pengobatan baru.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa ilmu berkembang pesat dan yang paling penting kita bisa melindungi masyarakat kita supaya tidak mendapatkan efek yang lebih jelek lagi karena kita tidak tahu hasilnya karena tidak termonitor,” katanya.

Baca Juga: Catat Jadwal Vaksin Booster Ke-2 Di Kota Depok, Hari Ini Senin 3 April 2023

Demikian ulasan mengenai tanggapan PABOI terhadap pengobatan non-medis yang dilakukan oleh Ida Dayak.***

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah