Network
KILASCIMAHI-Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus gratifikasi.
Lukas Enembe yang merupakan Gubernur Papua itu ditangkap penyidik KPK saat berada di kediamannya, Kota Jayapura (10/01).
"Kami melakukan pemeriksaan langsung di Papua sebagai ketentuan Pasal 113 KUHP. Hal tersebut untuk memberikan ruang bagi penyidik agar bisa melakukan pemeriksaan secara langsung di tempat kediaman tersangka sehingga tidak ada pelanggaran terkait proses-proses termaksud," ucap Ali Fikri, Ketua KPK, di Gedung Merah Putih KPK.
Lukas Enembe yang dikabarkan menerima gratifikasi sebesar 1 M setelah terpilih itu ternyata cukup banyak memiliki pendukung fanatik.
Lukas Enembe juga diduga oleh KPK telah menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya hingga jumlahnya miliaran rupiah.
Kasus-kasus tersebut tidak menghalangi pendukung fanatik Lukas Enembe untuk membela Gubernur Papua mereka tersebut.
Diketahui saat KPK hendak menerbangkan Lukas Enembe dari Jayapura menuju Jakarta, telah terjadi kerusuhan di Bandara Sentani.
Kerumunan massa saat itu mencoba untuk menerobos ke pangkalan udara Bandara Sentani Jayapura.
Tak sampai di situ, melalui video rekaman yang tersebar di media sosial, massa juga tampak mengancam aparat menggunakan panah dan senjata tajam.
Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan yang tidak dihiraukan oleh pendukung fanatik Lukas Enembe.
Lantas dengan terpaksa polisi melepaskan tembakan ke arah massa yang diduga pendukung fanatik Lukas Enembe.
Empat orang terkena tembakan dan salah satu peluru aparat mengakibatkan satu orang pendukung fanatik Lukas Enembe tewas.
Tiga orang lainnya mengalami luka tembakan dan segera dibawa ke RSUD Yowari, Jayapura, untuk mendapatkan perawatan itensif.
Sementara itu Lukas Enembe segera dibawa oleh KPK terbang transit di Bandara Sam Ratulangi, Manado, yang kemudian terbang ke Jakarta untuk menjalani proses hukum.***
