Ancaman Nyata Bencana, BMKG Minta Dunia Bersatu

- 4 Desember 2022, 21:13 WIB
BMKG sebut ancaman nyata bencana dan meminta dunia bersatu kembali viral. Foto: Gunung Semeru mengalam Erupsi!
BMKG sebut ancaman nyata bencana dan meminta dunia bersatu kembali viral. Foto: Gunung Semeru mengalam Erupsi! /

KILASCIMAHI - Pernyataan BMKG minta dunia bersatu hadapi ancaman nyata bencana kembali viral.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut bahwa ancaman nyata bencana dunia sudah di depan mata.

Khusus di Indonesia, berbagai bencana alam mulai dari gempa Cianjur hingga Gunung Semeru meletus semakin memperlihatkan ancaman nyata ini.

Pernyataan BMKG terkait ancaman nyata bencana dan meminta dunia bersatu ini disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat membuka acara Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III) yang digelar di Bali pada Senin, 23 Mei 2022.

Baca Juga: BNPB: Update Data Korban Erupsi APG Gunung Semeru Mengungsi Sebanyak 1.979 Jiwa

Dalam pernyataannya, Kepala BMKG Dwikorita mengajak komunitas internasional bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System, atau sistem peringatan dini multibencana yang andal untuk menghadapi bencana alam dan perubahan iklim.

"Gotong-royong menjadi pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19," ujar Dwikorita dikutip kilascimahi.com dari mediablora.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).

Dwikorita menambahkan tantangan ini semakin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan.

Akibat perubahan iklim, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

"Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sendiri memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri lima tahun ke depan atau tahun 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen," jelas dia.

Kemudian, berdasarkan laporan Katalog Komposit Sistem Seismik Nasional Lanjutan, terjadi peningkatan tren seismisitas secara global, yang juga dikuatkan dengan data historis BMKG.

"Hal ini benar-benar menjadi tantangan serius kita semua untuk mempercepat pencapaian Target G Kerangka Sendai, terutama untuk mempercepat pencapaian resiliency atau ketangguhan terhadap bencana melalui penerapan peringatan dini di level nasional dan lokal," ungkap dia.

Menurut Dwikorita, penerapan Peringatan Dini Multi Bencana merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan resiliensi atau ketangguhan dalam menghadapi bencana.

Baca Juga: Gempa Terkini Cianjur 2022: Kembali Terjadi Gempa Susulan Magnitudo 4,2, Kenapa Kembali Menguat?

Untuk di Indonesia, Dwikorita menilai, peran kearifan lokal jika dikolaborasikan dengan pengetahuan dan teknologi yang akan akan berdampak signifikan terhadap keberhasilan peringatan dini bencana.

Dan peringatan dini bencana ini sebaiknya diterapkan secara multilateral antar berbagai negara dan komunitas dunia.

Demikian ulasan mengenai pernyataan BMKG mengenai ancaman nyata bencana dan menyerukan dunia bersatu kembali viral.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x