Viral! Video Anak Kecil Menangis Karena TV-nya Mati, Kenali Plus Minus dari Set Top Box (STB)

- 5 November 2022, 17:04 WIB
Set Up Box (STB) untuk menangkap siaran televisi digital.
Set Up Box (STB) untuk menangkap siaran televisi digital. /Foto: Merdeka/Tangkapan layar/
 
KILASCIMAHI - Beberapa waktu lalu viral sebuah video yang diunggah di akun Tiktok nullelah30 mengenai Set Top Box (STB) 
 
Dalam video tersebut terlihat seorang anak kecil menangis lantaran TV di rumahnya tidak dapat menyala karena masih menggunakan TV analog dan belum memakai set top box. 
 
Dalam tulisan pada video tersebut juga diketahui sang ibu dari anak tersebut menuliskan "liat pak Jokowi anak saya ngamuk, saya tidak terbeli set top box"
 
"Boro-boro buat membeli set top box untuk jajan aja ngos-ngosan," tulis sang pemilik video pada akun tiktok nulellah30
 
Nah, sebenarnya kenapa sih harus pakai set top box? Apa aja manfaatnya?
 
 
Dilansir dari kominfo dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Mohamad Reza mengatakan,
 
"ada beberapa keuntungan yang bisa masyarakat rasakan saat beralih TV analog ke TV digital alias analog switch off (ASO) dari gambar yang jernih hingga tersedia fitur mitigasi bencana."
 
"Gambar lebih jernih dan suara lebih bersih. Jadi, konten lebih nampak," katanya dalam diskusi bertajuk Set Top Box: Tak Kenal Maka Tak Digital, Jum'at pada 18 Februari lalu.
 
Tersedia fitur pengawasan anak atau parental lock. Sehingga apabila orang tua tidak ingin anaknya menonton konten tersebut, set top box bisa diproteksi dengan memakai kata sandi.
 
 
Tayangan TV digital juga bersifat gratis, hanya membayar untuk pembelian saja. 
 
Namun, menurutnya ada tiga tantangan yang mesti dihadapi dalam migrasi TV analog ke TV digital, diantaranya sebagai berikut.
 
1. Literasi penggunaan perangkat
 
Masyarakat memerlukan  set top box untuk bisa menangkap sinyal siaran. Jenisnya ada beberapa yakni DVB-T2, DVB-C, DVB-S, dan DVB-IPTV. 
 
Sedangkan di Indonesia menggunakan DVB-T2 untuk menangkap siaran TV digital, menurut Reza, masyarakat di daerah masih banyak yang terkendala penggunaan alat pendukung ini. 
 
"Apabila informasi tidak tersampaikan, maka migrasi tidak akan maksimal," ujarnya. 
 
 
2. Keterjangkauan
 
"Ini karena masih ada sebagian wilayah yang blank spot," katanya.  
 
Ini membuat di beberapa wilayah, siaran TV digital hanya menampung sedikit konten. Apalagi, jika jaringan tidak sampai, maka layar tidak akan menampilkan gambar sama sekali.
 
3. Membutuhkan perangkat lebih
 
Untuk beralih ke TV digital, masyarakat membutuhkan remot lain. “Kadang orang mengeluhkan remot jadi dua," katanya. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mulyadi mengatakan, penyelenggara ASO akan dibagi dalam tiga tahapan yakni 31 April, 25 Agustus, dan yang terakhir kemarin pada tanggal 2 November 2022.
 
***
 
 

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x