Kaleidoskop 2021 : Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala-402 Hingga Herry Cabuli 13 Santri

- 24 Desember 2021, 18:20 WIB
Anggota DPR RI M Farhan Dari Fraksi Nasdem
Anggota DPR RI M Farhan Dari Fraksi Nasdem /

KILASCIMAHI- Tahun 2021 akan berakhir dalam waktu hitungan hari menuju 2022. Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus positif COVID-19, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 hingga mencuatnya kasus asusila yang dilakukan guru pesantren terhadap 13 santri hingga melahirkan.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menilai ada beberapa kejadian yang menyita perhatian. Menurutnya, perjalanan 2021 adalah masa persiapan untuk New normal pada 2022 dengan semangat perubahan dan penyesuaian dengan cepat dan radikal.

"Program vaksinasi COVID-19 yang "gaspoll" menghadapi tantangan munculnya variant Delta yang mematikan, belum lagi masalah distribusi vaksin dan obat COVID-19 yang tidak merata serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang sering diganggu berita hoax," ujar Farhan dalam keterangan persnya, Jumat 24 Desember 2021.

Baca Juga: KH Yahya Dinilai Akan Mewujudkan Cita-cita Gus Dur Membawa NU Kembali ke Khittah

Kemudian, Indonesia dihadapkan dengan kehilangan prajurit TNI Angkatan Laut sejumlah 53 pasukan terbaik. Tenggelamnya kapal selam TNI AL bernama Nenggala pada Sabtu 24 April 2021 tidak kalah memilukan. "Kita tidak hanya kehilangan Pahlawan kusumah bangsa, tetapi juga alutsista utama untuk menjaga laut kita yang belum sepenuhnya aman," katanya.

Persitiwa lainnya yaitu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) berhasil menyelamatkan tiga dari empat WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf. Tiga WNI yang selamat itu di antaranya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 41), dan AR (Laki-laki, 26).

Diketahui, pada Kamis 18 Maret 2021 Aparat Keamanan Filipina telah melakukan penyelamatan 3 (tiga) dari 4 (empat) WNI yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG). Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 41), dan AR (Laki-laki, 26).

Baca Juga: Sinergi Foundation Resmikan Kampung Gotong Royong 

Penyelamatan dilakukan pada sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok Abu Sayyaf membawa tiga WNI terbalik akibat gelombang laut. Para WNI sandera tersebut dipindahkan Abu Sayyaf dari Indanan, Sulu, ke tempat lain karena terdesak akibat operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina. Ketiga WNI diamankan di Marine Police Station Tandubas, Tawi-Tawi. KJRI Davao melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi telah menemui, memverifikasi serta memeriksa kondisi para WNI. Mereka dalam keadaan sehat.

Sementara itu, kerja legislasi di DPR RI mengalami kebuntuan pada dua Rancangab Undang-undang (RUU) yang dinantikan masyarakat, yaitu RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Terutama TPKS, gagal disahkan ditengah mencuatnya kasus asusila Herry Wirawan yang menghamili 13 santrinya.

Halaman:

Editor: Arif Farandhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x