Network
KILASCIMAHI – Terpilihnya Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 disambut positif oleh banyak kalangan. Sebagian berharap, KH Yahya Cholil Staquf akan membawa Nahdlatul Ulama kembali ke khitah 1926.
"Dengan demikian, ke depan lagkah NU akan berada di Jalan Khittah 1926 karena Yahya paham NU model apa yg di-cita2kan Gus Dur. Selamat, Gus!" ungkap Adhi Massardi, mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam akun twitter pribadinya @AdhieMassardi pada 24 Desember 2021.
Baca Juga: Berbagi Tempe di Jumat Berkah ala Rumah Tempe Zanada
Untuk diketahui, Adhi dan KH Yahya sama-sama pernah menjadi jubir Gus Dur bersama almarhum Wimar Witoelar. KH Yahya dikenal sangat dekat dengan Gus Dur. Oleh karena itu, Adhi menilai, Yahya akan sangat memahami cita-cita Gus Dur untuk mengembalikan NU kembali ke khittah pada saat pendiriannya pada 1926 yang lalu.
Seperti diberitakan dikutip Kilas Cimahi dari www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013310894/mantan-jubir-gus-dur-tanggapi-yahya-cholil-staquf-jadi-ketum-pbnu-singgung-khitah-nusebelumnya, Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026 setelah memperoleh total 337 suara dukungan. Rivalnya, KH Said Aqil Siradj mendapatkan total 210 suara dukungan.
Ditambahkan Adhi, Yahya Cholil Staquf adalah sosok yang mengerti model NU yang dicita-citakan Gus Dur.
"Tinggal dua. Setelah Wimar Witoelar wafat, jubir Gus Dur tinggal dua ini. KH Yahya Cholil Staquf insyaallah akan mimpin PBNU hingga 2026," ujar Adhie Massardi melalui cuitan di akun Twitter
Baca Juga: Tabungan Cinta Ayah Bunda untuk Anak Tercinta
Yahya Cholil Staquf atau yang lebih akrab disapa Gus Yahya lahir di Rembang pada 16 Februari 1966. Dia adalah saudara dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB dan pengasuh pondok pesantren Roudlotut Tholibien, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
Yahya Cholil Staquf pernah menimba ilmu di pesantren asuhan KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
