Pelecehan Sunda oleh Arteria Dahlan, Sudah Diprediksi Ratusan Tahun Lalu dalam Wangsit Siliwangi

23 Januari 2022, 15:45 WIB
Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), Andri P Kantaprawira /Dokumen Pribadi Andri P Kantaprawira

KILASCIMAHI - Polemik pernyataan Politisi PDIP, Arteria Dahlan yang dinilai menginjak harga diri orang Sunda, ternyata sudah diprediksi ratusan tahun lalu.

Seoerti diketahui, pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mengganti Kajati hanya gara-gara menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat dinilai menyakiti hati orang Sunda.

''Pengguna Bahasa Sunda jadi terkesan tidak kompeten, berkualitas hingga penjilat, dan tidak pantas memimpin,''ungkap Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), Andri P Kantaprawira kepada Kilas Cimahi.

Baca Juga: Arteria Dahlan Sudah Minta Maaf, Spanduk Kecaman Makin Bertambah

Di sisi lain, penistaan terhadap Bahasa Sunda ini telah membangkitkan rasa Kesundaan masyarakat Sunda.

Meski demikian, Andri menambahkan, bahwa kondisi seperti ini sudah diprediksi ratusan tahun yang lalu.

Salah satunya sudah tercantum dalam Wangsit Siliwangi.

"Sabab Pajajaran rundayannana jaradi ilang teh, bongan ngaleungitkeun ka-Sundaannana, jeung kara bisa dani (sadar) deui amun hirup geus kalangsu jeung engeuhna, engeuh soteh ku panggeuing deungeun ( Sebab Pajajaran sejarah dan keluarganya hilang itu karena mengilangkan kesundanaanya , baru sadar lagi ketika hidup sudah susah ,tersesat dan susah mencari jalan keluar,sadarnya itu karena ada orang luar yg menyadarkan,red),''jelas dia.

Baca Juga: Sudjiwo Tedjo Minta PDIP Diminta Periksa Kadernya yang Songong: Kalau Sudah Watak Pecat Saja

Dan, kata dia, Sunda pasti bangkit lagi karena ada yang mengusik. Dalam konteks saat ini, pernyataan Arteria Dahlan menjadi penyabab bangkitnya Sunda.

''Kitu tah cindekan, Sunda hudang emang ku batur. Sunda dihina, Sunda mulia (Begitu kepastian sunda bangkit karena ada orang lain yg membangunkannya, sunda dihina sunda membangun harga dirinya untuk dihargai (mulia),"pungkas Andri.

Dtambahkan Andri, prediksi ini berasal dari Pantun Bogor - Uga Wangsit Siliwangi.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler