KILASCIMAHI - Bagi masyakarat agraris, hujan menjadi fenomena alam yang sangat penting. Sebab, pertanian dan pemeliharaan tanaman menjadi tumpuan perekonomian. Curah hujan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Musim kemarau panjang tanpa adanya hujan, adalah momok menakutkan bagi sebagian besar masyarakat. Ancaman kekeringan dan gagal panen menjadi hal yang paling ditakuti. Oleh karena itu, setiap kelompok masyarakat biasanya memiliki cara tersendiri untuk memanggil hujan.
Uniknya, di Indonesia terdapat sejumlah suku atau daerah yang mempunyai tradisi unik sebagai ritual pemanggil hujan. Tak mengherankan, selain sebagai negara agraris, Indonesia juga kaya akan tradisi kebudayaan yang beraneka ragam.
Tradisi tersebut sudah dilakukan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Selain sebagi ritus tertentu, ritual pemanggil hujan saat ini memiliki fungsi sebagai hiburan/kesenian.
Berikut ini Kilas Cimahi sajikan 5 ritual pemanggil hujan di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Kapan Musim Hujan 2023 di Indonesia? Simak Prediksi BMKG Berikut Ini
1. Cambuk Badan Tiban, Tulungagung, Jawa Timur
Ritual ini merupakan tradisi warisan raja Kediri yang masih dilestarikan oleh warga desa Trajak, Boyolali, Tulungagung, Jawa Timur.
Saat kemarau panjang melanda dan warga mulai kesulitan air, tradisi ini digelar oleh pria dewasa. Para pria dengan bertelanjang dada, satu lawan satu, saling cambuk tubuh di tempat terbuka. Makna di balik darah yang keluar akibat cambukan, dipercaya akan mendatangkan hujan.
2. Gebug Ende, Bali
Hampir serupa dengan sebelumnya, tradisi asal Bali ini juga dimainkan oleh dua orang pria yang saling memukulkan rotan dengan sebuah perisai sebagai pelindung tubuh.