Surat dari Nabi Sulaiman AS ini disampaikan oleh burung Hud-hud kepada Ratu Bilqis.
Usai membaca surat dari Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis pun mengadakan musyawarah dengan para pemuka di negerinya.
Kepada para pemuka, Ratu Balqis menyampaikan isi surat dari Nabi Sulaiman AS tersebut.
“Wahai pemimpin kaumku, aku telah menerima surat yang mulia dan berarti dikirimkan oleh seseorang yang mulia pula.”
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Ratu Balqis merundingkan dan memusyawarahkan isi surat Sulaiman dengan pemuka-pemuka kaumnya.
Sekalipun yang melakukan permusyawaratan itu adalah Ratu Balqis dan pemuka-pemuka kaumnya yang belum beriman, tetapi tindakan Ratu Balqis itu disebut Allah dalam firman-Nya.
Hal ini menunjukkan bahwa prinsip musyawarah itu adalah prinsip yang diajarkan Allah kepada manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan yang mereka alami dalam kehidupan mereka.
Oleh karena itu, siapa pun yang melakukannya, maka tindakan itu adalah tindakan yang dipuji Allah.
Pada surat An Naml ayat 31 disebutkan pula bahwa Ratu Saba' dan kaumnya tidak bersikap sombong dan angkuh.
Dan tentu saja, Nabi Sulaiman AS mengajak Ratu Balqis dan kaumnya untuk segera bersyahadat dan menyembah Allah SWT.