"Maulid nabi itu, artinya bergembira dengan nabi. Merayakan maulid nabi sama dengan mengagungkan Nabi. Karena kita memang perlu bergembira dan mengagungkan nabi kita," jawabnya Buya Yahya sebagai pembuka.
Buya Yahya menjelaskan bahwa setiap hari kita ini mengangungkan Nabi.
Bahkan, Buya Yahya menilai kalau mampu setiap hari itu merupakan maulid, setiap hari potong ayam, bagi uang, untuk mengagungkan Nabi, juga diperbolehkan, jika mampu.
"Jika ada yang mengatakan maulid nabi sebagai bid'ah, maka mereka belum tahu, itu saja, jangan didebat. Mereka hanya belum tahu," imbuhnya.
Menurut Buya Yahya, mereka yang membid'ahkan Maulid Nabi, hanya salah paham. Jika dalam perayaan maulid nabi ada yang keliru, maka sebaiknya caranya yang dirubah, bukan perayaannya.
''Jika dalam perayaannya, ternyata ada campur baur, maka laki-laki dan perempuannya yang dipisah, biar tidak campur baur,''jelas dia.
Dalam video tersebut, Buya Yahya juga menjelaskan, saat perayaan maulid, dibarengi dengan pembacaan shirah.
''Menyebutkan sejarah Nabi, agar kita semakin cinta kepadanya. Lebih-lebih saat merayakan hari kelahirannya,''pungkas dia.
Demikian hukum mengenai merayakan Maulid Nabi 2022, simak penjelasan Buya Yahya.