Benarkah Setelah Jadi Tumbal Ayu Jadi Budak Siluman Ular Badarawuhi di KKN di Desa Penari? Ini Kata Buya Yahya

- 21 Mei 2022, 15:40 WIB
Penjelasan Buya Yahya terkait Ayu yang jadi tumbal Badarawuhi, siluman ular di lokasi KKN di Desa Penari, akan jadi budak siluman ini selamanya
Penjelasan Buya Yahya terkait Ayu yang jadi tumbal Badarawuhi, siluman ular di lokasi KKN di Desa Penari, akan jadi budak siluman ini selamanya /portaljember.com/Tangkapan layar kanal YouTube/Buya Yahya

KILASCIMAHI - Ini penjelasan Buya Yahya terkait Ayu yang jadi tumbal Badarawuhi, siluman ular di lokasi KKN di Desa Penari, akan jadi budak siluman ini selamanya.

Sebagian orang berusaha untuk cepat kaya, atau ingin memperoleh sesuatu dengan membuat perjanjian dengan jin, atau siluman yang akhirnya meminta tumbal.

Lalu bagaimana dengan nasib arwah dari orang yang jadi tumbal ini, seperti kisah Ayu yang jadi tumbal Badarawuhi dalam cerita KKN di Desa Penari, Buya Yahya pun menjawab.

Sebenarnya, pertanyaan yang ditujukan kepada Buya Yahya berasal dari jamaahnya yang bertanya tentang nasib arwah dari tumbal pesugihan.

 Baca Juga: Awi Suryadi Bukan Sutradara Film KKN di Desa Penari, Melainkan Joko Anwar, Ini Penjelasannya

Seperti dikutip KilasCimahi.com dari kanal YouTube Amudz_Jehh, Arwah Tumbal Pesugihan apa benar jadi budak ? diposting pada 1 Mei 2020, Buya Yahya pun angkat bicara.

Dalam pertanyaannya, apakah benar nasib arwah tumbal pesugihan menjadi budak iblis?

Lalu, kata jemaah itu juga bertanya kepada Buya Yahya, apakah korban arwah tumbal pesugihan meninggal seperti orang pada umumnya?

“Kakak saya dijadikan tumbal. Tidak ada yang berani menegur orang (pelaku pesugihan) tersebut. Karena konon, orang itu memakai pesugihan blorong. Bagaimana sikap kami baiknya Buya,” tanya jemaah tersebut kepada Buya Yahya.

Pertama, Buya Yahya menegaskan bahwa cerita mengenai Nyai Blorong itu bohong. Kita sebagai muslim tidak boleh mempercayai cerita-cerita seperti ini karena bisa musyrik.

 Baca Juga: Mengerikan! Ternyata Siluman Ular Badarawuhi di KKN di Desa Penari Suka Minum Darah, Ini Kata Ustadz Dhanu

Termasuk, Buya Yahya juga meminta jamaah untuk tidak melakukan pesugihan karena itu musyrik.

“Pesugihan itu adalah syirik. Itu haram. Syirik. Mempercayai adanya blorong,” ucap Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengaku heran masih ada orang yang ingin kaya malah mendatangi Gunung Kawi, dan berbagai tempat lainnya.

Padahal, kata dia, berurusan dengan alam gaib, khususnya dengan jin itu pasti akan merepotkan dan masuk kategori dosa besar.

Apalagi, tadi disebutkan jin nya itu meminta tumbal.

“Itu dosa, orang yang menjadikan orang lain untuk tumbal. Kalau soal tumbal ini adalah keyakinan jahiliah. Dan keyakinan seperti ini bertentangan dengan agama dan keluar dari iman,” kata Buya Yahya.

 Baca Juga: Ternyata Benar Lokasi Asli KKN di Desa Penari Ada di Rowo Bayu Berdasarkan Temuan Sendang, Ini Faktanya

Buya Yahya lantas memberikan penjelasan terkait pertanyaan jemaah, soal nasib arwah tumbal pesugihan apakah benar menjadi budak

Menurut Buya Yahya, anggapan bahwa orang yang menjadi tumbal dari pesugihan akan menjadi budak Iblis itu tidak benar sama sekali.

“Kemudian misalnya pergi ke gunung apa deh. Sampai di situ minta pesugihan, kemudian yang dijadikan tumbal adalah anak kecil. Hei maka ketahuilah, anak kecil ketika mati dia langsung ke surga, tidak akan dijadikan budak iblis,” katanya.

Justru kata Buya Yahya, yang akan mengalami kerugian sangat besar dunia dan akhirat adalah orang yang melakukan pesugihan itu dan memberi tumbal.

“Tapi orang yang menjadikan tumbal ini adalah dosa besar, membunuh orang. Ingin kaya. Mana ada orang kaya dengan berurusan dengan setan?,” tegas Buya Yahya.

Buya Yahya juga meminta kepada jamaah untuk membuang jauh-jauh pikiran tentang korban pesugihan akan dijadikan budak Iblis.

 Baca Juga: Inilah Pesan Widya Sebenarnya Dalam KKN di Desa Penari, Yang Membuat Kamu Penasaran, Apa Sih Isi Pesannya?

“Tak usah pikirkan. Bila ada keluarga kita yang dijadikan tumbal, maka keluarga kita itu termasuk orang yang dizalimi. Maka mendapatkan kemuliaan di akhirat. Tidak akan diperbudak oleh iblis,” ujar Buya Yahya.

Justru, kata Buya Yahya, orang yang akan diperbudak oleh iblis itu adalah orang yang menjadikan orang lain sebagai tumbal.

“Yang akan diperbudak oleh iblis, adalah yang saat ini berurusan dengan iblis. Itulah orang yang membuat tumbal itu,” tegas Buya Yahya.***

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah