KILASCIMAHI - Simpang siur kapan jatuhnya malam Nisfu Sya'ban 2023 menjadi perbincangan khalayak ramai saat ini.
Pasalnya, malam Nisfu Sya'ban ini merupakan malam yang paling dinantikan umat muslim untuk memohon ampunan dan meminta untuk dipenuhi segala hajat oleh Allah SWT.
Lantas, kapan sebenarnya malam Nisfu Sya'ban 2023 akan berlangsung? Simak ulasan berikut selengkapnya!
Dikutip dari kilascimahi.com seperti yang dilansir dari laman NU Online berdasarkan rilis yang dikeluarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), malam Nisfu Syaban atau malam ke-15 bulan Syaban 1444 hijriah jatuh pada hari Rabu, 8 Maret 2023.
Baca Juga: Kapan Jatuhnya Malam Nisfu Sya'ban 2023? Simak Ulasan Berikut Selengkapnya!
Berlangsungnya malam Nisfu Syaban dimulai sejak Magrib hingga malam hari.
Pada malam ini, umat muslim bisa memulai ibadahnya dengan membaca surat Yasin yang diikuti dengan pembacaan doa Nisfu Syaban setelahnya.
Amalan-amalan tersebut bertujuan untuk meminta pertolongan kepada Allah agar dilimpahkan rezeki, memohon ampunan dan diberikan umur yang panjang.
Anjuran membaca doa di pertengahan bulan Sya’ban memang telah dimuat di beberapa riwayat dan hadist.
Salah satunya pada hadist riwayat Al Baihaqi yang berbunyi: “Lima malam yang tidak akan ditolak doanya yaitu malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan bulan Syaban, malam turunnya Al Qur’an dan Hari Raya Idul Fitri''.
Pembacaan doa Nisfu Syaban terdapat dua versi, yakni versi singkat khusus untuk pribadi dan versi berjamaah.
Baca Juga: Amalan Malam Nisfu Syaban yang Harus Anda Lakukan Jika Ingin Hajat Dikabulkan
Berikutnya bacaan doa Nisfu Syaban versi singkat:
“Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Allaahumma innii asalukal ‘afwa wal ‘aafiyata wal mu’aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh”.
Adapun bacaan doa Nisfu Syaban untuk berjamaah
Untuk bacaan doa yang kedua sangat dianjurkan dibaca dalam keadaan berjamaah. Berikut bacaan lengkapnya:
“Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu ‘alaik, yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzat thawli wal in‘aam, laa ilaaha illaa anta zhahral laajiin wa jaaral mustajiiriin wa ma’manal khaa’ifiin. Allaahumma in kunta katabtanii ‘indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullaahumma fii ummil kitaabi syaqaawatii wa hirmaanii waqtitaara rizqii, waktubnii ‘indaka sa‘iidan marzuuqan muwaffaqan lil khairaat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fii kitaabikal munzal ‘alaa lisaani nabiyyikal mursal, “yamhullaahu maa yasyaa’u wa yutsbitu, wa ‘indahuu ummul kitaab” wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammad wa alaa aalihii wa shahbihii wa sallama, walhamdu lillaahi rabbil ‘alamiin.''
Demikian ulasan dari kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat, semoga bermanfaat.***