Awas Hadist Palsu Seputar Puasa Rajab, Ini Penjelasan Ulama

24 Januari 2023, 20:35 WIB
Hati-hati melaksanakan puasa sunnah di Bulan Rajab, banyak hadist palsu /pixabay.com

KILASCIMAHI – Puasa sunnah di bulan Rajab memiliki banyak keutamaan karena bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan haram di bulan Hijriyah.

Meski begitu, banyak hadis palsu tentang puasa sunnah di bulan Rajab yang tentu mengkhawatirkan.

Melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab didasarkan pada hadis yang palsu tidak bisa dijadikan sebagai sumber rujukan sebab statusnya tertolak karena menisbatkan Nabi Muhammad SAW dalam kepalsuan.

Oleh karena itu, berhati-hati saat melaksanakan puasa sunnah, khususnya di Bulan Rajab jika belum mengetahui dasar hadisnya.

Baca Juga: Amalan-amalan di Bulan Rajab Sekaligus Fadhilah nya, Ada Sayyidul Istighfar Dengan Tulisan Arab

Sebagai umat muslim, tentu dalam melaksanakan amalan kebaikan hendaknya berdasarkan sumber yang jelas, salah satunya adalah Hadist. Hadist yang dijadikan sumber hendaklah hadist yang sudah dijamin keshahihannya, bukan dengan menjadikan Hadist palsu sebagai rujukan.

Untuk menghindari pemahaman yang tidak jelas sumber hadist mengenai berpuasa di bulan Rajab, marilah simak penjelasan para ulama yang sudah kilascimahi.com rangkum dari berbagai sumber.

Sebagaimana yang diterangkan di atas, bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan, dalam Al-Quran Surah At-Taubah ayat 36, terdapat empat bulan haram di antara 12 bulan Hijriah.

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di lauh Mahfudz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At-Taubah: 36).

Ayat tentang bulan rajab adalah bagian dari empat bulan haram kemudian diperkuat oleh hadist Nabi SAW yaitu:

Baca Juga: Baca 5 Zikir Ini Setiap Pagi, Agar Pintu Rezeki Terbuka Lebar

“Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, diantaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban,” (HR. Bukhari Muslim).

Pada bulan Rajab diperkenankan untuk memperbanyak ibadah seperti puasa, shalat Sunnah dan berbagai amalan kebaikan lainnya.

Khusus untuk puasa sendiri, banyak di antara kaum muslim yang keliru memaknainya. Dalam Majmu’ Fatawa (25/290), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah r.a berkata: “Adapun berpuasa di Bulan Rajab secara khusus, semua hadistnya adalah lemah, bahkan palsu. Sedikitpun tidak dijadikan landasan oleh para ulama. Dan juga bukan kategori hadist lemah yang dapat diriwayatkan dalam bab amalan utama (Fadha’ilul a’mal). Mayoritasnya adalah hadist-hadist palsu dan Dusta. Terkait riwayat yang terdapat dalam Musnad dan (kitab hadist) lainnya dari Nabi SAW, bahwa beliau memerintahkan untuk berpuasa pada bulan-bulan Haram yaitu Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharram, yang dimaksud adalah anjuran berpuasa pada empat bulan semuanya, bukan khusus Rajab”

Selain itu, dalam Al-Manar Al-Munif, halaman 96 Ibnu Qayyim r.a juga berkata: “Semua hadist yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malamnya adalah kebohongan yang diada-adakan”.

Tidak hanya itu, Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Tabyinul Ujah halaman 11 mengatakan: “tidak ada hadist shahih yang layak dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak juga dalam puasanya atau puasa tertentu, begitu juga (tidak ada) Qiyamullail tertentu di dalamnya.”

rajabBaca Juga: Keutamaan Istighfar di Bulan Rajab, Pahalanya 2x Lipat Lebih Banyak Dibandingkan Bulan Lain

Syaikh Sayyid Sabiq r.a juga mengatakan: “Puasa Rajab tidak ada keutamaan tambahan dibandingkan dengan (bulan-bulan) lainnya. Hanya saja ia termasuk bulan Haram. Tidak ada dalam Sunnah yang shahih bahwa berpuasa mempunyai keutamaan khusus. adapun (hadist) yang ada tentang hal itu, tidak dapat dijadikan Hujjah.” (Fiqih Sunnah, 1/383).

Berdasarkan beberapa sumber di atas dapat diketahui bahwa berpuasa secara khusus pada bulan Rajab tidaklah ada. Akan tetapi, meningkatkan ibadah puasa di bulan Rajab perlu dilakukan dengan menger…

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler