Lumring ini kemudian dijual ke warung-warung di sekitar sekre dan dijajakan dengan cara berkeliling
''Kami jualannya setelah pulang sekolah,''jelas dia.
Hasil dari penjualan ini, kata dia, sebagian dimasukkan ke dalam kas dan bagi hasil dengan pihak ketiga.
Sedangkan para pengurus FKR Cianjur ini, kata Agis, memperoleh uang jajan rata-rata sebesar Rp 10 ribu per hari dari hasil berjualan Lumring ini.
Meski sudah memproduksi Lumring, Agis menambahkan, aktivitas memperbaiki lampu mati terus berjalan.
''Tinggal bagi-bagi waktu aja,'' ungkap dia.
Baca Juga: Ide Jualan Kreatif! Resep Cemilan dari Olahan Roti Tawar Bisa Dibuat Menjadi Kebab yang Mewah
Mengenai uang kas yang terkumpul, Agis mengungkapkan, dia dan teman-teman di FKR Cianjur ingin mengembangkan program Kotak Donasi Lampu yang lebih banyak supaya lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya.
Tak hanya itu, Agis mengaku tengah mengumpulkan uang dari keuntungan berjualan Lumring untuk bisa membantu orang tua.
Ternyata, dari kisah Agis dan teman-temannya sesama korban gempa Cianjur, membantu orang lain itu bisa dilakukan dengan cara kreatif ala FKR.