Setelah terkumpul banyak lampu mati, mereka diajarkan Fajar untuk memperbaikinya.
''Ternyata gampang banget,''ujar Agis.
Lampu-lampu yang sudah hidup lagi itu mereka bagikan ke masjid-masjid dan warga yang membutuhkan.
Sebagian warga yang sudah tahu mengenai program ini langsung datang ke sekretariat FKR Cianjur yang berlokasi di rumah Agis.
''Kami memberikan secara gratis. Tapi ada saja warga yang memberi uang seikhlasnya,''ungkap Agis.
Dari uang yang terkumpul itu, Agis dan teman-temannya dibimbing FKR Kota Bandung, membuat makanan olahan dari kulit lumpia.
Makanan olahan produksi FKR Cianjur ini dinamakan Lumpia Kering atau Lumring dengan varian rasa original, asin, manis dan pedas.
''Hampir setiap malam kami mengolah Lumring,'' jelas Agis.
Ia dan teman-temanya kemudian mengemasnya ke dalam plastik ukuran kecil dan sedang. Harganya Rp 3.000 dan Rp 5.000 per bungkus.