Ia juga menyinggung kinerja Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang dinilai tidak memiliki apapun untuk mengatasi permasalahan yang krusial.
“Boris Johnson harusnya yang bertanggung jawab seputar krisis ini, namun dia tidak punya solusi untuk membenahinya,” kata Jonathan Ashworth.
Baca Juga: CEO Bandara Jeddah Dipecat Diduga Telantarkan Calon Jamaah Haji, Bagaimana Nasibnya Sekarang Ya?
Survei ini dilakukan oleh perusahaan penyedia energi Inggris, yang mendesak pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak atas kenaikan biaya hidup sejak musim dingin lalu.
Adapun jumlah kenaikan hidup ini diperkirakan mencapai 1.000 euro.
Dengan krisis biaya hidup ini, pasukan pemadam kebakaran telah disiagakan untuk mengantisipasi kebakaran.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari kasus seorang pria yang membakar kayu rumahnya sendiri agar tetap hangat.
Angka survei ini sendiri turut dibandingkan dengan minggu pertama lockdown.
Pada Maret 2020, tercatat ada 15 persen keluarga yang kesulitan membeli makan.
Sementara kini, angka tersebut mencapai 13,8 persen. Sedangkan keluarga yang tidak makan sama sekali berada di bawah 3 persen, kini merangkak menjadi 4,6 persen.