"Ngga semudah itu kata sosok siluman (Badarawuhi). Karena mahkotanya sudah diambil," jelas Om Hao.
Akhirnya, Bima dan Ayu dijadikan budak Badarawuhi di desa gaib ini.
"Yang laki-laki harus mengawini Badarawuhi dan memiliki anak ribuan ular. Sedangkan yang perempuan menjadi penari di desa gaib ini," jelas Om Hao.
Kepada Om Hao, Bima dan Ayu ini sempat menyatakan penyesalan atas pelanggaran yang telah mereka lakukan.
Mereka pun berharap tidak ada kejadian lagi seperti mereka yang terjadi.
Om Hao pun meminta kepada masyarakat supaya mau mempelajari sejarah termasuk adat kebiasaan di suatu daerah yang akan dikunjungi.
"Jadi daerah ini memang keramat. Sayangnya, mahasiswa KKN itu tidak mau mempelajari dan menghormati. Padahal seperti pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit di junjung," pungkas Om Hao.
Demikian pesan terakhir dari Bima dan Ayu melalui Om Hao yang menyatakan penyesalannya atas perbuatan mereka melanggar aturan dan tata krama di Desa Penari.***