Badarawuhi Bukan Incar Bima atau Ayu dalam Cerita KKN di Desa Penari, Melainkan Widya, Ini Faktanya

- 18 Mei 2022, 16:30 WIB
Kisah Widya part 2 saat bertemu dengan Badarawuhi dan melihat Ayu menari di tengah hutan di KKN di Desa Penari
Kisah Widya part 2 saat bertemu dengan Badarawuhi dan melihat Ayu menari di tengah hutan di KKN di Desa Penari //Instagram/@adindathomas

KILASCIMAHI - Ternyata, Badarawuhi, siluman ular Penguasa Sendan dalam cerita KKN di Desa Penari bukan mengincar Bima atau Ayu, melainkan Widya.

Padahal, di akhir cerita, arwah Bima dijadikan dawuh sedangkan Ayu dijadikan penari oleh Badarawuhi.

Tapi ternyata, Badarawuhi lebih menyukai Widya untuk dijadikan dawuh atau budak penari.

Hal ini terungkap dari thread twitter yang ditulis akun SimpleMan.

Baca Juga: Di Bangunan Ini Bima Pingsan Usai KKN di Desa Penari, Seminggu Kemudian Meninggal, Versi Kepala Desa Rowo Bayu

Untuk diketahui, film KKN di Desa Penari yang saat ini booming diadaptasi dari kisah nyata yang ditulis akun twitter SimpleMan.

Dalam tulisannya, SimpleMan menceritakan pengalaman mistis enam mahasiswa, yakni Widya, Ayu, Nur, Wahyu, Anton dan Bima saat melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Penari.

Nama mahasiswa dan desa tempat kejadian mistis ini dirahasiakan untuk menjaga privasi para mahasiswa dan penduduk desa.

Untuk selanjutnya, SimpleMan menyebut nama desa itu adalah Desa Penari.

Dalam ceritanya, disebutkan bahwa akibat melanggar pantangan desa, seluruh mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN ini mengalami pengalaman mistis dan diteror oleh makhluk halus. Salah satunya oleh Badarawuhi, siluman ular yang bisa berupa wanita cantik berpakaian hijau-hijau.

Diakhir cerita, Bima akhirnya menjadi budak dari Badarawuhi. Sedangkan Ayu menjadi budak penari Badarawuhi.

Inilah Kronologi Kematian Ayu dan Bima KKN di Desa Penari, Benarkah Tewas Akibat Melanggar Aturan
Inilah Kronologi Kematian Ayu dan Bima KKN di Desa Penari, Benarkah Tewas Akibat Melanggar Aturan /Tangkap Layar Youtube MD Pictures/PortalPurwokerto.com

Disebutkan, arwah keduanya masih berada di sendan Desa Penari, sedangkan jasadnya sudah meninggal.

Tapi, banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya, Badarawuhi sejak awal mengincar Widya, bukan Bima ataupun Ayu.

Baca Juga: Chelsea Islan Pemeran Widya Sesungguhnya di Film KKN di Desa Penari? Simak Ulasannya

Berikut fakta-faktanya:

1. Widya merupakan mahasiswa yang pertama kali mendengar ada suara gamelan saat berada di hutan menuju lokasi KKN.

hajatan, nek jare wong biyen, krungu gamelan nang nggon kene, iku pertanda elek”
(Mbak, tidak mungkin ada desa lain disini, tidak mungkin ada acara di dekat sini, kalau kata orang jaman dulu, kalau dengar suara gamelan, itu pertanda buruk),''ungkap Widya kepada Nur.


2. Widya yang didatangi pertama kali oleh Badarawuhi saat akan mandi di Sinden.

Widya akhirnya bergegas masuk bilik, menutup pintu.
bagian dalam bilik sangat lembab, kayu bagian dalamnya sudah berlumut hitam, di depanya ada kendi besar, setengah airnya sudah terpakai, meraih gayung yang terbuat dari batok kelapa dengan gagang kayu jati yang di ikat dengan sulur, Widya mulai membuka bajunya perlahan.
masih terbayang nyanyian kidung tadi, Widya mencuri pandang, ia tidak sendiri

suasananya seperti ada sosok yg melihat dan mengamatinya, dari ujung rambut hingga ujung kaki, sosok itu seperti wajah seorang wanita nan cantik jelita, masalahnya, Widya tidak tau siapa pemilik wajah

ia berdiri di depan kendi, bajunya sudah tertanggal, meraih air pertama yang membasuh badanya, Widya merasakan dingin air itu membilas badanya.

sunyi, sepi, Nur tidak bersuara di luar bilik, memberikan sensasi kesendirian yang membuat bulukuduk merinding.
setiap siraman air di kepalanya, membuat Widya memejamkan matanya dan setiap ia memejamkan mata, terbayang wajah cantik nan jelita itu sedang tersenyum memandanginya.

Baca Juga: Bukan Alas Gumitir, Ini Lokasi Asli KKN di Desa Penari Yang Dibongkar Menteri BUMN, Erick Thohir

3. Widya kemasukan sosok Badarawuhi dan menari di tanah lapang dekat rumah penginapan

''Kejadian itu, diakhiri dengan cerita Wahyu
Wahyu menceritakan semuanya, awalnya ia hanya ingin menghisap rokok sembari duduk di teras posyandu, kemudian ia tidak sengaja melihat seseorang, sendirian, menari-nari di tanah lapang, karena penasaran, wahyu mendekat, sampai Wahyu baru sadar bila yang menari itu adalah Widya.''

4. Widya sudah lama diikuti oleh Badarawuhi

''kopi yang di hidangkan mbah Buyut tadi adalah Kopi ireng yang di racik khusus untuk memanggil Lelembut, Demit dan sejenisnya, bukan kopi untuk manusia, mereka yang belum pernah mencobanya, pasti akan memuntahkanya, namun, bagi lelembut dan sebangsanya, kopi itu manis sekali.
semua anak memandang Widya.

Namun pak Prabu segera mengatakan hal lain. “sepurane sing akeh nduk, sampeyan onok sing ngetut’i” (mohon maaf ya nak, kamu, ada yang mengikuti)''


5. Minum air teh terdapat banyak rambut hitam yang panjang

''tangan kiri Widya masih memegang teko, sedangkan tangan kananya, terangkat lalu masuk ke dalam mulut, disana, Widya berusaha mengambil sesuatu, ada 2 sampai 3 helai rambut hitam, panjang, dan itu keluar dari dalam mulut Widya.

semua yang menyaksikanya, beringsut mundur. kaget.
begitu penutup tekonya di buka, di dalamnya, ada segumpal rambut, benar-benar segumpal rambut dengan air di dalamnya.

Nur yang melihatnya langsung bereaksi. “aku mau yo ngombe teko kunu, gak eroh aku onok barang ngunu’ne” (tadi aku juga minum dari situ, gak tau ada begituanya)
Widya muntah sejadi-jadinya, saat keadaan tegang seperti itu, Anton tiba-tiba mengatakan “awakmu di incer yo Wid, jare mbahku, nek onok rambut gak koro metu, iku biasane nek gak di santet yo di incer demit”

(kamu di incar ya Wid, kata mbahku, kalau tiba2 muncul rambut)

(itu biasanya kalau gak di santet ya di incar makhluk halus)''

Baca Juga: Betulkah Badarawuhi Suka Meminta Tumbal di Film KKN di Desa Penari? Begini Kata Ustadz Dhanu

6. Widya selalu diikuti wanita berpakaian penari

''warga desa sana, ketika di tanya apa yang dia lakukan di rumah anak-anak KKN, bapak itu mengatakan sesuatu, yang entah benar atau tidak, bila ia melihat wanita.

Wanita yang di lihat si bapak ini, mengenakan pakaian seperti dayang (penari) dan ia masuk rumah ini, namun karena beliau takut di sangka melakukan hal-hal tidak baik, ia memeriksanya diam-diam, tapi, di hari dimana ia lari tunggang langgang, ia melihat sesuatu di pawon rumah
ia melihat wanita itu di dalam pawon rumah, ia sedang menari dengan anggun, sesaat sebelum ia melihat wajahnya, si bapak kaget setengah mati, karena di balik sirat wajah wanita yang di sangka terlihat jelita itu, rupanya polos, rata tak ada bentuk.''

7. Widya sempat diselamatkan Bima

''leher Widya perlahan semakin berat, dan berat.
saat Widya masih bersusah payah mencari cara untuk melihat, nasib baik, Widya menemukan beberapa celah kecil untuk mengintip, darisana Widya menyaksikanya langsung, Bima, sedang berendam di Sinden (Kolam) di sekitarnya, ia di kelilingi banyak sekali ular besar.

melihat itu Widya kaget, dan parahnya, Bima menatap lurus ke tempat Widya mengintip, semua ularnya sama, seperti yang Widya rasakan, mereka tahu, ada tamu tak di undang.''

Diketahui, Bima rela mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Widya dari Badarawuhi

Baca Juga: Demi Selamatkan Widya, Bima Bersedia Menjadi Budak Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari

8. Widya diminta pergi oleh Ayu yang sudah menjadi budak penari Badarawuhi

''saat lari itulah, suara tabuhan gong di ikuti suara kendang, terdengar lagi, suara gamelan itu, terdengar keras, lengkap dengan suara tertawa yang bersahut-sahutan, dan Widya melihat Sanggar kosong itu, di penuhi semua yang tidak Widya lihat saat tiba di tempat ini.
dari ujung ke ujung, penuh sesak, banyak sekali yang dilihat Widya, ada yang melotot, dari yang wajahnya separoh, sampe yang tidak punya wajah.

Widya melihat, di depanya, ada yang sedang menari, tarianya hampir membuat semua yang ada disana melihatnya.

disana, Widya menyadari, yang menari itu Ayu,
matanya Ayu sembab, seperti sudah menangis lama, tapi gelagat ekspresi wajahnya seperti menyuruh Widya lari, lari, tanpa tahu apa yang terjadi, Widya langsung lari, melewati kerumunan yang sedang melihat Ayu menari di sanggar.''

9. Pengakuan dari Awi Suryadi, sutradara film KKN di Desa Penari

Dikutip kilascimahi.com melalui akun TikTok @Kinderjoy, Awi Suryadi mengatakan Badarawuhi hanya mengincar Widya, sedangkan yang lain kena imbasnya gara-gara satu proker dengan Widya.

"Badarawuhi mengincar Widya, Bima & Wahyu (Ayu,red) kena krn Widya, Anton prokernya sama Nur," Ungkap Awi Suryadi.

Baca Juga: Di Bangunan Ini Bima Pingsan Usai KKN di Desa Penari, Seminggu Kemudian Meninggal, Versi Kepala Desa Rowo Bayu

Demikian 9 fakta mengenai Badarawuhi sebenarnya mengincar Widya, bukan Bima ataupun Ayu untuk dijadikan dawuh atau budak penari.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah