Sebut saja keenamnya adalah Nur yang diperankan oleh Tissa Biani, Widya diperankan Adinda Thomas, Ayu diperankan oleh Aghniny Haque, Bima diperankan Achmad Megantara, Anton diperankan Calvin Jeremy, dan Wahyu oleh M. Fajar Nugraha.
Para mahasiswa ini mengalami kisah menyeramkan karena banyak terjadi horor selama melaksanakan KKN di desa tersebut.
Sang kepala desa desa tersebut, Pak Prabu yang diperankan Kiki Narendra sebenarnya telah memberi peringatan pada keenam mahasiswa ini untuk tidak melewati batas gapura terlarang, dimana area tersebut menuju Tapak Tilas.
Konon, tempat tersebut berhubungan dengan sosok penari cantik yang mulai mengganggu Nur dan Widya.
Keanehan pun mulai berlanjut, termasuk Bima yang berubah sikap. Proker KKN yang berantakan, hingga penghuni gait tidak menyukai keenam mahasiswa itu.
Singkat cerita, Nur menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan cukup fatal di desa tersebut.
Teror yang terjadi semakin parah, hingga mereka meminta bantuan Mbah Buyur yang diperankan Diding Boneng yang merupakan dukun setempat.
Sayangnya, hal tersebut sudah terlambat dan mereka terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang disebut sebagai Desa Penari.
Penguasa alam gaib di Desa Penari yang disebut Badarawuhi marah karena ada mahasiswa yang melanggar pantangan.