KILASCIMAHI - Baru-baru ini aksi nenek-nenek live mandi lumpur viral di TikTok usai ditayangkan oleh akun bernama @intan_komalasari92.
Diketahui akun tersebut kerap kali menayangkan video yang menampilkan nenek-nenek mandi lumpur secara live berjam-jam dengan imbalan gift dari netizen atau yang diberi istilah 'Ngemis Online'.
Tak sedikit pihak menganggap aksi ini merupakan sebuah ekspoitasi terhadap nenek-nenek lansia dan dimanfaatkan untuk ngemis online
Pasalnya, aksi live TikTok nenek-nenek mandi lumpur ini tidak layak untuk dipertontonkan khalayak ramai dan dikatakan sebagai contoh yang tidak baik.
Baca Juga: Ternyata, Ini dia 3 Inisial Nenek-nenek yang Kerap 'Ngemis Online' Mandi Lumpur di Live TikTok
Dilansir dari berbagai sumber ternyata pemilik akun ini merupakan pasangan suami istri asal Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pasangan suami istri yang bernama Intan Komalasari (30 tahun) dan Sultan Ahyar (31 tahun) memanfaatkan momen ini sebagai sumber cuan.
Bermodalkan ribuan followers dirinya mengaku melakukan aksi live bersama nenek-nenek yang diduga keluarga dan tetangganya untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah melalui gift yang diberikan para penonton live.
Baca Juga: 1 Rajab Jatuh pada Tanggal Berapa di Kalender Masehi? Simak Informasi Lengkapnya Disini
Dalam live tersebut ia pun turut menampilkan skenario sedemikian rupa agar penonton merasa kasihan sehingga memberikan gift saat live.
Akibat perbuatannya ini, kini pasangan suami istri tersebut sedang ditelusuri oleh anggota Subdit Siber Polda NTB.
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto pun memastikan bahwa tim siber akan tetap memproses kejadian ini dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Viral di TikTok! Nenek-nenek Lansia Live Mandi Lumpur Demi Dapatkan Saweran Gift Untuk Bayar Hutang!
Hal ini dilakukan karena, dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi di masyarakat luas.
"Dikhawatirkan tampilan konten demikian dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga yang berpotensi dapat mengganggu kamtibmas," ucap Artanto.
Artanto pun kembali menghimbau, dengan adanya persoalan ini diminta masyarakat untuk lebih cerdas dan edukatif bermedia sosial.
Semoga saja pemilik akun ini bisa memberikan contoh yang baik untuk berkreativitas dengan cara lain yang lebih patut untuk dijadikan sebagai sebuah contoh.
Bukan dengan mengunggah video live nenek-nenek mandi air lumpur hingga berjam-jam di TikTok atau ngemis online***