Network
Awalnya, Ferel mengaku memperoleh informasi mengenai program GLI ini dari akun Instagram Kementrian Lingkungan Hidup.
''Meskipun saya mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, saya tertarik untuk mengikuti program ini karena saya punya program terkait Green Diplomacy,'' jelas Ferel.
Program GLI ini merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk melahirkan para pemimpin yang peka terhadap isu-isu kelestarian hutan dan lingkungan.
Dalam GLI angkatan 1, Kementrian Lingkungan Hidup memberikan pelatihan kepada para kepala daerah.
Khusus di GLI angkatan ke 2 ini, Kementrian Lingkungan Hidup bersama Institut Hijau Indonesia, serta didukung oleh Walhi, KNTI dan HUMA fokus merekrut anak-anak muda.
Para anak muda ini akan mengambil peran yang sangat penting dalam mengarusutamakan isu keadilan sosial dan ekologis institusi atau komunitas, dimana mereka akan lahir sebagai pemimpin.
Mereka akan terus dapat memberikan inspirasi bagi banyak generasi muda lainnya, sehingga kedepan Indonesia akan surplus calon pemimpin yang peka terhadap isu-isu kelestarian hutan dan lingkungan.
Dalam program GLI angkatan ke 2 ini pula, Ferel didapuk untuk berbicara sebagai perwakilan angkatan.
''Saya memaparkan konsep Green Diplomacy dan menguatkan arti penting untuk menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup masyarakat dunia,'' jelas dia.
Khusus untuk Indonesia, Ferel menilai, gerakan penghijauan ini harus dilakukan sejak sekarang dan berkolaborasi dengan seluruh stake holder mulai dari pemerintah daerah dan komunitas-komunitas anak muda.
