KILASCIMAHI- dilaporkan oleh LAPAN RI pada instagram lapan_ri bahwa hari ini terjadi fenomena tengah hari lebih cepat.
fenomena tengah hari yang lebih cepat ini terjadi setiap tanggal 3 november.
Fenomena tengah hari lebih cepat ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar sehingga matahari akan transit lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Bagaimana lebih jelasnya fenomena tengah hari lebih cepat ini? yuk simak penjelasan dibawah ini
Baca Juga: Fenomena Alam Langka, Besok 3 November 2022, Waktu Siang Akan Terjadi Lebih Cepat, wah Kenapa ya?
Pengertian
perata waktu adalah selisih antara waktu matahari sejati dengan waktu matahari rata-rata.
waktu matahari sejati adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian matahari sebenarnya.
waktu matahari rata-rata adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian matahari rata-rata yaitu 24 jam.
nilai perata waktu ketika tengah hari 3 november di Indonesia adalah +16 menit 27 detik.
Baca Juga: 8 November 2022 Akan Terjadi Gerhana Bulan Total, BMKG: Fenomena Ini Dapat Diamati di Indonesia
faktor mempengaruhi perata waktu
perata waktu dipengaruhi oleh bberapa faktor yaitu kemiringan sumbu bumi dan kelonjongan orbit bumi.
a. Deklinasi Matahari
deklinasi merupakan sudut yang dibentuk antara ekuotoe langit dengan ekliptika.
saat harga mutlak deklinasi matahari berkurang (Juni-September dan Desember-maret), Matahari akan berkulminasi lebih lambat.
sedangkan saat harga mutlak deklinasi matahari bertambah (September -Desember dan Maret-Juni), matahari akan berkulmasi lebih cepat.
Baca Juga: Fenomena Alam Langka, Besok 3 November 2022, Waktu Siang Akan Terjadi Lebih Cepat, wah Kenapa ya?
b. kelonjongan orbit bumi
orbit bumi tidaklah bulat sempurna, melainkan berbentuk lonjong atau elips.
Orbit Bumi yang lonjong membuat Bumi di satu waktu berada pada titik terdekat dari Matahari, disebut juga perihelion.
dan di waktu lain berada pada titik terjauh dari Matahari, disebut juga aphelion.
Saat Bumi menjauhi titik perihelion menuju aphelion (Januari-Juli), Matahari akan berkulminasi lebih lambat.
Sedangkan saat Bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion (Juli-Januari), Matahari akan berkulminasi lebih cepat.
Kombinasi dari kedua faktor inilah yang membuat Matahari akan berkulminasi lebih cepat pada September-Desember dengan puncaknya pada 3 November.
Dari lapan menerangkan bahwa fenomena ini tidak berdampak bagi kehidupan manusia di Bumi hanya saja masalah percepatan transit matahari.***