Dibanding KKN di Desa Penari, Ini Kisah Mahasiswa IPB 'Hilang' Saat KKN Selama 15 Tahun di Pulau Seram

- 12 Mei 2022, 13:47 WIB
Dibanding KKN di Desa Penari, ini kisah mahasiswa IPB 'Hilang' saat KKN selama 15 Tahun di Pulau Seram
Dibanding KKN di Desa Penari, ini kisah mahasiswa IPB 'Hilang' saat KKN selama 15 Tahun di Pulau Seram //id.quora.com//id.quora.com/id.quora.com

KKN hanya diadakan selama 3 bulan, waktunya untuk kembali ke kampus untuk menyelesaikan skripsi.

Tapi Kasim arifin enggan pulang. Ia merasa tugasnya di Waimital belum tuntas. Ia melanjutkan hidup hingga 15 tahun lamanya. Bahkan ketika semua temannya telah diwisuda, ia tetap tinggal disana.

Kasim Arifin begitu mencintai menjadi petani. Hingga berlarut larut, ia sampai lupa untuk pulang ke kota. ia memilih untuk tetap membantu masyarakat disana hingga mendapat julukan Antua (sapaan untuk orang yang dihormati di Waimital).

Baca Juga: Ternyata Ini Profil dan Biodata Achmad Megantara, Pemeran Bima KKN di Desa Penari Sukses Buat Penonton Greget

Saat sang ibu memintanya untuk pulang, ia tetap tidak kembali. Bahkan rektor IPB pada saat itu memanggilnya untuk kembali, tetap tidak ia hiraukan.

Akhirnya, setelah 15 tahun, rektor pun mengutus seorang teman kuliah Kasim yang diminta untuk menjemputnya kembali.

Dengan berat hati, Kasim yang telah lama tinggal di Waimital kembali ke kota hanya dengan sendal jepit dan baju lusuhnya.

Saat kampus memintanya untuk menyelesikan studinya, ia mengatakan bahwa dirinya tidak butuh gelar. Namun ia kalah dengan bujuk rayu teman temannya dan mengikutinya meski ia pun mengakui bahwa tak sanggup untuk menyelesaikannya.

Kemudian teman temannya akhirnya berinisiatif mengorek cerita panjangnya yang kemudian diajukan menjadi skripsi.

Butuh 28 jam untuk merekam apa yang Kasim ceritakan. Kemudian ada orang yang mengolahnya menjadi sebuah tulisan bernama skripsi itu.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah