Tradisi Ritual Bepupek Di Lombok Barat, Membangun Kejayaan Masa Lalu

20 November 2023, 09:54 WIB
Kemeriahan tradisi ritual Bepupek yang diselenggarakan di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat /

KILASCIMAHI- Ratusan orang memadati acara tradisi Ritual Bepupek yang diselenggarakan di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

Menurut keyakinan masyarakat di desa Sessela, Ritual Bepupek sakralnya dilaksanakan pada malam hari, yang dimana jatuh pada malam Jumat, 16 November 2023, pukul 20:00 WITA usai sholat Isya.

Pelaksanaan Ritual Bepupek ini bertempat di Makam Keramat Sesela, Lombok Barat sebagai situs makam yang dipercayai sebagai petilasan Dende Siti Fatimah, Sang Putri Tanah Selaparang.

Ritual bepupek dibanjiri warga dari semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua yang berasal dari berbagai daerah di Lombok Barat.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Di Indonesia Pemanggil Hujan, Salah Satunya Dengan Memandikan Kucing, Koq Bisa?

Dalam kegiatan ini hadir juga para tokoh agama, masyarakat, adat dan para pemangku kebijakan di wilayah Lombok Barat.

Bepupek sendiri merupakan sebuah upaya memohon perlindungan kepada Sang Maha Kuasa agar di jauhkan dari segala marabahaya dengan memanjatkan doa-doa sembari membasahi kepala dengan air dari sumur keramat masjid Jamiq Nurussalam Sesela. Dan dilakukan di makam keramat Sesela.

Acara ini dirangkai dengan pengajian tentang sejarah desa Sesela yang disampaikan oleh TGH. Munajib Kholid selaku tokoh agama di desa Sesela.

Dalam tausiyahnya, Tuan Guru Munajib Kholid mengajak warga masyarakat untuk bangga menjadi warga desa Sesela yang memiliiki berbagai lokus kebudayaan dan khazanah pengetahuan lokal.

“Kita harus bangga menjadi warga masyarakat desa Sesela yang dipenuhi oleh para alim ulama, menjadi pelita ditengah masyarakat serta segala kekayaan tradisi dan kebudayaannya.” Tuturnya

Selain itu, bentuk antusias dari warga, yakni terdapat juga kegiatan pawai obor yang dilakukan dari Desa Sesela menuju makam keramat guna mengajak warga untuk berbondong-bondong mengikuti kegiatan Bepupek di makam keramat Sesela.

Kegiatan ini dilakukan setiap tahun dan menjadi agenda tahunan warga yang di inisiasi oleh Komunitas Ampure Sesela sejak tahun 2018 .

Ruang ini adalah sekaligus sebagai wahana merawat dan mempertahankan kepada generasi selanjutnya tentang khazanah yang dimilikinya.

Baca Juga: Tradisi Membangunkan Sahur di Turki Berlangsung Sejak Zaman Kekhalifahan Ottoman, Bagaimana dengan di Indones

Ahmad Ijtihad Selaku ketua Panitia memberikan penjelasan bahwa,

“Bepupek itu tradisi dan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat desa Sesela. Lewat tradisi ini kami berupaya membangun kesadaran kolektif bahwa kekayaan khazanah kebudayaan itu harus dijaga.” Pungkasnya

Ritul Bepupek ini menjadi salah satu rangkaian dalam acara pembukaan HUT Desa Sesela yang ke-143 di tahun 2023 sebagai bentuk memuliakan para leluhur pendahulu dengan menziarahi makam mereka serta memanjatkan dzikir dan doa.

Dengan adanya gerakan kebudayaan semacam ini setiap tahunnya, para tokoh agama, pemuda serta yang terlibat dalam aksi kebudayaan di Sesela ini mengharapkan kegiatan tersebut menjadi inspirasi bagi sekelompok lainnya, dan terlebih kepada warga setempat sehingga senantiasa memiliki kesadaran dan rasa bangga dalam melestarikan kebudayaannya dan menjaga sejarah baik yang tersimpan penuh makna di tanah leluhurnya.*

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler