Sejarah Singkat Dibalik Tercetusnya Sumpah Pemuda !

- 26 Oktober 2022, 17:49 WIB
sejarah singkat tercetus nya sumpah pemuda
sejarah singkat tercetus nya sumpah pemuda /Museum Sumpah Pemuda
KILASCIMAHI - Inilah Sejarah singkat mengenai tercetusnya Sumpah Pemuda, berikut ulasannya.
 
Seperti kita ketahui, bahwasanya Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober, namun sudah taukah kita Sejarahnya? 
 
Lantas, bagaimanakah Sejarah dibalik tercetusnya Sumpah Pemuda tersebut? 
 
Simak ulasan berikut ini mengenai Sejarah singkat dibalik tercetusnya Sumpah Pemuda, seperti dikutip KilasCimahi.com dilansir dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.id
 
Sejarah lahirnya Sumpah pemuda yang berawal dari gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).
 
 
PPPI merupakan sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia.
 
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan ditiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.
 
1. Rapat pertama yang dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. 
 
Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. 
 
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
 
 2. Rapat kedua yang dilaksanakan di Gedung OOST- JAVA BIOSCOOP Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
 
Kedua pembicara yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
 
Anak juga harus dididik secara demokratis.
 
 
3. Rapat ketiga yang dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat 
 
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
 
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
 
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
 
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman.
 
Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.
 
 Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia
 
Demikian ulasan mengenai sejarah singkat dibalik tercetusnya Sumpah Pemuda.
 
 

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x