Cerita Pilu Tragedi Kanjuruhan Malang, Ciptakan Duka Bagi Alfi Yang Kini Jadi Yatim Piatu

- 5 Oktober 2022, 10:33 WIB
M Alfiansyah, atau biasa disapa Alfi, seorang anak berusia 11 tahun, menjadi yatim piatu akibat kedua orang tuanya tewas pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang
M Alfiansyah, atau biasa disapa Alfi, seorang anak berusia 11 tahun, menjadi yatim piatu akibat kedua orang tuanya tewas pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang /Kolase ANTARA/Vicki Febrianto dan Twitter/@TheInsiderPaper.

KILASCIMAHI- Tragedi Kanjuruhan meninggalkan banyak cerita pilu.

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu merupakan salah satu tragedi terburuk sepanjang sejarah sepak bola Indonesia, bahkan dunia.

Tragedi yang terjadi setelah laga Arema FV Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan itu menelan korban hingga 125 jiwa melayang.

Belum lagi ratusan lainnya yang mengalami luka-luka serius pasca tragedi Kanjuruhan, Malang.

Baca Juga: Kaisar Sambo Bongkar Kejadian Dibalik Tragedi Kanjuruhan, Aparat Malah Tertawa Melihat Kerusuhan Dalam Stadion

Salah satu kisah pilu dari tragedi Kanjuruhan ini berasal dari seorang wanita yang bernama Endah Wahyuni.

Endah tidak menyangka bahwa kedua adiknya, Farel dan Cahyo, akan pergi untuk selamanya pada saat yang bersamaan.

Farel dan Cahyo pamit untuk datang langsung mendukung Arema FC melawan Persebaya di stadion Kanjuruhan ternyata menjadi pamitan terakhir untuk pergi selama-selamanya.

Kisah pilu lainnya dari tragedi Kanjuruhan juga harus dialami oleh Muhammad Alfiansyah (11 tahun).

1 Oktober lalu, Alfi demikian Alfiansyah disapa, bersama kedua orangtuanya, paman beserta sepupunya menonton langsung pertandingan Arema Fc vs Persebaya di stadion Kanjuruhan.

Tak disangka, pengalaman pertama Alfi menonton langsung pertandingan sepak bola di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ini berubah menjadi petaka.

Kedua orangtua Alfi tewas akibat berdesak-desakan di stadion Kanjuruhan.

Sementara Alfi, paman dan sepupunya bisa menyelamatkan diri dan keluar dari stadion

“Alfi itu keluar dulu,” kata Doni, paman Alfi dilansir dari kanal youtube CNN indonesia, Rabu 5 Oktober 2022.

“Terus saya tanya, loh ayah sama mamamu mana, di sana masih di dalem (Jawabnya), gitu terus saya lari, terus lihat suporter bopong seorang perempuan, terus saya inget celananya,loh, mbak , ini mbak saya, saya minta tolong untuk dijagain saya pergi cari suaminya, sebelum sampe pintu sekitar 2 meter sudah keliahatan suaminya dibopong juga gak sadarkan diri” jelas Doni.

Baca Juga: Kasih Komen 'Blunder' Tentang Tragedi Kanjuruhan, Akun Twitter Polsek Srandakan Dirujak Netizen

Kini setelah ayah dan ibunya tiada, Alfi harus menjadi yatim piatu dan tinggal bersama kakek dan neneknya serta keluarga pamannya.

Namun yang pasti, luka dari tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan itu akan membekas selamanya, bukan hanya bagi Alfi, tapi seluruh pecinta sepakbola di dunia.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah