Polemik Pembangunan Ibu Kota Negara Bertambah, Kata Perancangnya: Susah Mewujudkannya

- 22 Januari 2022, 19:00 WIB
Rizal Ramli Pertanyakan Siapa Penduduk yang Akan Tinggal di IKN.
Rizal Ramli Pertanyakan Siapa Penduduk yang Akan Tinggal di IKN. /Instagram.com/@jokowi/

KILASCIMAHI - Belum selesai polemik mengenai penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk Ibu Kota Negara (IKN), kini muncul masalah baru.

Kali ini, yang menyuarakan persoalan ini adalah orang yang merancang desain Istana Negara di ibu kota baru yang akan berada di Kabupaten di antara Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Padahal, saat ini, DPR sudah mengesahkan RUU IKN yang diusulkan pemerintah menjadi undang-undang pada 18 Januari 2022 lalu. Dan, nama untuk IKN itu sudah disepakati bernama Nusantara.

Dikutip Kilas Cimahi dari Pikiran-Rakyat.com, persoalan yang kini menyeruak adalah mengenai luas lahan untuk pembangunan Istana Negara.

I Nyoman Nuarta, seniman yang merancang desain Istana Negara di ibu kota baru, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah luas lahan yang akan dipakai untuk membangun Istana Negara.

Luas lahan yang semula disiapkan untuk membangun Istana Negara di ibu kota baru adalah 32 hektare. Menurut Nyoman, itu terlalu kecil.

Terlebih, Jokowi menginginkan dibangun hutan botanical garden di depan Istana Negara.

I Nyoman Nuarta kemudian protes ke Jokowi karena obsesinya tak sesuai dengan luas lahan yang tersedia.

"Saya bilang ke Pak Presiden, mohon maaf mimpi Bapak membangun hutan botanical garden itu gak kesampaian. Lahan terlalu kecil," sebutnya.

Jokowi kemudian bertanya kepada Nyoman berapa luas lahan yang ideal untuk mewujudkan impiannya itu.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah