KILASCIMAHI - Kehadiran Paguyuban Paguron Seni Tradisional (Papag Setra) memiliki tujuan untuk melestarikan seni penca.
Oleh karena itu, Papag Setra berkeyakinan bahwa salah satu cara untuk menjadikan seni penca bisa hidup terus berabad-abad ke depan adalah dengan cara menjaga nilai-nilai dan keaslian tradisi.
Tapi di sisi lain, Papag Setra juga meyakini bahwa kehadiran seni penca ini juga harus bisa mengikuti zaman.
Hal ini yang menjadi topik pembahasan Ketua Umum Papag Setra, Asep B Kurnia atau Aa Maung bersama para pupuhu Papag Setra, Prof.Dr. H. Obsatar Sinaga, S.I.P., M.Si dan Brigadir Jenderal TNI Aminudin, S.I.P.
''Salah satu yang menjadi agenda terdekat kami di Papag Setra adalah menyusun kurikulum dan membuat pelatihan juri,''jelas Aa Maung, Senin 24 Juli 2023.
Dikatakan Aa Maung, para juri ini akan menjadi penjaga nilai-nilai seni tradisional penca yang akan ditampilkan dalam pasanggiri beberapa waktu ke depan.
Oleh karena itu, kata dia, Papag Setra akan secara serius dalam menyiapkan juri berkualitas untuk Lomba Ibing Penca ke depan.
Ditambahkan Aa Maung, Lomba Ibing Penca yang akan ditampilkan di Papag Setra akan berbeda dengan lomba penca sejenis.
''Kami tidak menampilkan pertarungan. Lomba Ibing Penca Papag Setra akan betul-betul menjadi momentum untuk menampilkan keaslian nilai sekaligus keindahan dari seni penca tradisional yakni Ngibing Tunggal, Rampak, dan Demontrasi,'' jelas dia.
Oleh karena itu, kata Aa Maung, kualifikasi juri yang lulus dalam pelatihan nanti harus betul-betul memahami filosofi, gerak dan keindahan dan seni penca tradisional.
Baca Juga: Ketua Umum Papag Setra, Aa Maung: Paguron Kudu Hirup Jeung Hurip, Penca Pasti Hirup
Tak hanya itu, tambah Aa Maung, para peserta pelatihan juri Lomba Ibing Penca mendatang akan berasal dari Jabar, Banten dan Jakarta.