Mengenal Lebih Dekat Hiperkolesterolemia, Benarkah Merupakan Bagian dari Kolesterol?

- 6 November 2022, 08:00 WIB
Mengenal Lebih Dekat Hiperkolesterolemia, Benarkah Merupakan Bagian dari Kolesterol?
Mengenal Lebih Dekat Hiperkolesterolemia, Benarkah Merupakan Bagian dari Kolesterol? /Freepik

KILASCIMAHI - Sebelum mengenal lebih dekat apa itu hiperkolesterolemia, kita harus tau dulu apa itu kolesterol.

Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam tubuh dan memiliki fungsi yang penting bagi tubuh.

Selain diproduksi oleh tubuh kolesterol juga bisa kita dapat dari

makanan-makanan produk hewan yang biasanya itu yang mengandung lemak.

Baca Juga: Bermimpi Bayar Hutang, Apakah Pertanda akan Segera Lunas? Begini Arti Mimpi Tersebut Menurut Tafsir Al Ahlam

Kolesterol ini sebenarnya rentan sekali untuk membentuk sel-sel baru kemudian memproduksi vitamin D dan memproduksi juga hormon-hormon seperti hormon seks.

Namun, jika kadar kolesterol ini di atas normal atau tinggi di dalam pembuluh darah ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan, nah inilah yang disebut dengan hiperkolesterolemia. 

Nah apa saja sih faktor resiko terkena hiperkolesterolemia itu?

Dikutip dari kanal YouTube Takenoko Clinik Channel berikut kilascimahi.com sajikan faktor resiko yang bisa menyebabkan hiperkolesterolemia.

Baca Juga: K.H. Ahmad Sanusi Ulama Jawa Barat Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan 10 November 2022

Faktor resiko hiperkolesterolemia ini dapat terjadi pada siapapun, namun ada individu-individu tertentu yang lebih mudah mendapatkan hiperkolesterolemia ini.

Nah faktor resikonya ini ada yang dapat diubah dan ada yang tidak dapat diubah.

Faktor resiko yang tidak dapat diubah itu seperti genetik atau sudah punya riwayat hiperkolesterolemia pada  keluarga sebelumnya.

Selain itu usia, biasanya pada laki-laki usia di atas 55 tahun dan pada perempuan di atas 65 tahun.

Kemudian yang tidak dapat diubah

juga seperti penyakit yang sudah

dimiliki individu tertentu. Seperti hipertensi, diabetes melitus, sindromanefrotik.

Baca Juga: Benarkah Arti Mimpi Menikah Itu Akan Segera Meninggal? Simak Tafsir Ibnu Sirin Berikut Ini!

Kemudian faktor yang tidak bisa diubah lainnya adalah riwayat pada keluarga yang memiliki penyakit jantung koroner.

Karena berhubungan erat sekali

hiperkolesterolemia ini dengan terjadinya penyakit jantung koroner.

Ada juga faktor-faktor yang sebenarnya bisa dimodifikasi atau dapat diubah yaitu obesitas, aktivitas fisik yang kurang, kemudian diet yang buruk, dan merokok.

Kadang selain hiperkolesterolemia

ini juga sering kita dengar yaitu

dislipidemia yaitu gangguan pada

fraksi-fraksi lipid dalam darah kita.

Baca Juga: Cek Karakter Pribadi Zodiakmu Di Sini Yuk Guys, Punyamu Yang Mana Nih? Ini Ulasannya

Nah pada keadaan dislipidemia ini tidak hanya terjadi tingginya kolesterol namun ada fraksi lipid yang menurun. 

Yaitu yang dimaksud pada gangguan dislipidemia ini terjadinya peningkatan dari kolesterol total, peningkatan dari LDL atau kolesterol jahat.

Kemudian peningkatan pada trigliserida dan adanya kadar HDL atau kolesterol baik yang rendah. 

Sebelum lebih lanjut kita perlu mengetahui jenis-jenis kolesterol nih yang ada di dalam tubuh.

Selain kolesterol total kita perlu tahu yang sering disebut kolesterol jahat atau LDL.

Jika LDL ini tinggi didalam tubuh, ini yang bahaya yang dapat menyebabkan terbentuknya plakpada pembuluh darah kita.

Baca Juga: Download Logo Hari Pahlawan Kemensos RI, Peringati 10 November 2022

Makanya ini disebut dengan kolesterol jahat biasanya.

Selain itu ada HDL yaitu yang sering disebut dengan kolesterol baik, tugasnya HDL itu untuk membawa kolesterol berlebih pada pembuluh darah untuk kembali ke hati dan dibuang dari tubuh.

Jadi nilai HDL ini harus dalam keadaan tinggi bukan rendah seperti kolesterol lainnya.

Selain HDL dan LDL ada lagi yang namanya trigliserida nah ini adalah lemak yang berasal dari konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak atau kalori biasanya.

Jika menumpuk berlebih dan tidak diseimbangkan dengan penggunaan kalorinya, maka nilainya akan tinggi dan dapat mengganggu kesehatan. 

Baca Juga: Jokowi Anugerahi 5 Tokoh Menjadi  Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan 2022, Salah Satunya Bapak Soeharto?!

Untuk mengetahui apakah kita mempunyai hiperkolesterolemia atau dislipidemia ini dokter akan menyarankan untuk melakukan pengambilan darah.

Biasanya harus melakukan puasa dulu kurang lebih 9-12 jam agar memiliki nilai yang akurat.

Dari hasil lab ini nanti akan terlihat nilai kolesterol total yang diharapkan kurang dari 200.

Kemudian ada LDL yang diharapkan kurang dari 100. HDL yang diharapkan lebih dari 40.

Kemudian ada trigliserida yang

diharapkan nilainya kurang dari 150.

Untuk gejala hiperkolesterolemia ini

sangat jarang dikeluhkan oleh pasien, karena rata-rata pada umumnya pasien akan datang setelah ada komplikasi.

Karena komplikasi dari hiperkolesterolemia yang terjadi adalah serangan jantung atau stroke. 

Ini karena terjadinya plak yang terbentuk akibat LDL yang tinggi atau kolesterol total yang tinggi yang tidak diimbangi dengan HDL yang tinggi, maka terbentuk plak di pembuluh darah.

Jika terjadinya plak di pembuluh darah jantung maka akan terjadi serangan jantung atau penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Fakta Tentang Kolesterol: Tidak Semuanya Jahat  

Dan jika terjadi penumpukan plak dipembuluh darah di bagian otak maka akan terjadi stroke iskemik.

Maka dari itu yang paling penting adalah pencegahan agar kita tidak memiliki hiperkolesterolemia atau dislipidemiam ini sebelum terjadi komplikasi pada diri kita.***

Editor: Kamariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah