Network
KILASCIMAHI - Kasus pembunuhan Guru SD bernama Ati Rohaeni (50) di halaman SD 032 Tilil, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, menggegerkan publik, Senin 7 Februari 2022.
Pembunuhan ini berlangsung saat akan dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tempat Ati mengajar di kelas 5B.
Dalam rilis yang disampaikan pihak kepolisian, korban dan pelaku yang bernama Nano sempat cekcok di depan SD Tilil. Nano merupakan mantan suami Ati,
Bahkan beberapa orang yang melihat keributan antara korban dan pelaku sempat melerai keduanya.
"Melihat pertengkaran tersebut saksi 1 dan 2 kemudian mencoba untuk melerai akan tetapi pelaku semakin marah," kata Polisi dalam rilis kepada wartawan, Senin 7 Februari 2022.
Menurut saksi lain, disebutkan bahwa pada Jumat 4 Februari kemarin, pelaku sudah cekcok dengan korban di sekolah.
Cekcok ini disebabkan korban akan menikahkan anak mereka pada 12 Februari nanti. Tapi, pelaku marah karena tidak dilibatkan.
Menurut saksi, tidak dilibatkannya pelaku lantaran sejak dari masih kecil, pelaku sudah meninggalkan Ati dan anaknya.
Saat itu, pertikaian mereka sudah dilerai pihak sekolah. Bahkan, petugas dari kepolisian pun sempat datang karena di telepon oleh korban.
Baca Juga: Banyaknya Siswa Terkonfirmasi Positif Covid 19, Anggota Dewan: Disdik Teledor
Ternyata, pada Senin 7 Februari 2022 pagi, pelaku datang lagi.
Usai cekcok di depan gerbang, korban langsung bergegas masuk ke dalam sekolah.
Pelaku dengan brutal langsung menusukkan pisau sebanyak tiga kali ke tubuh korban. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian, di halaman sekolah.
Usai kejadian, menurut saksi, pelaku sempat membuka jaketnya dan menutupkannya kepada wajah korban.
Pelaku pun mengancam kepada penjaga sekolah dan guru-guru yang ada di sana untuk tidak ikut campur.
Baca Juga: Viral, Setelah Bakar sekolah, Gaji 24 Tahun Menjadi Guru Honorer Akhirnya Dibayarkan
Peristiwa pembunuhan ini pun mengejutkan para rekan guru lainnya yang berada di lokasi. Mereka tampak menangis dan berpelukan melihat korban tewas dengan cara mengenaskan. Tak lama kemudian, polisi datang dan mengevakuasi jenazah serta mengamankan pelaku
''Kami mendapat laporan sekitar jam 7 dan sudah ke lokasi,''jelas Kapolsek Coblong, Kompol Nanang.
Saat ini, kata kapolsek, korban sudah dibawa ke RS Sartika Asih untuk divisum.
“Pelaku sendiri sudah di amankan oleh petugas kepolisian di area sekolah,” jelas Nanang.
Pelaku, kata kapolsek, akan dikenai Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman 7 tahun penjara dan Pasal 338 tentang menghilangkan nyawa orang dengan ancaman 15 tahun penjara.
